KIEV, lintasbabel.id - Presiden Ukraina Volodymir Zelensky dalam rekaman video pidato hariannya meminta agar seluruh rakyat Ukraina melanjutkan segala upaya untuk melelahkan Rusia, baik secara militer, politik, ekonomi, maupun sosial. Upaya ini penting dilakukan agar Rusia kehilangan keinginan untuk meneruskan pertempuran yang sudah memakan korban lebih dari seratus ribu jiwa ini.
Agresi militer Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari 2022 belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Hingga hari ke-175 peramg masih terus berkecamuk terutama di wilayah Donbas dan Luhanks yang diduduki Rusia sejak awal agresi.
Perang yang oleh pihak Kremlim disebut sebagai operasi militer khusus ini menyeret begitu banyak negara terlibat di dalamnya, walaupun tidak secara langsung ikut berperang di kedua kubu.
Di sisi Rusia, ada pasukan Chenchen Chechnya pimpinan Romzan Kadyrov yang ikut berperang, pasukan separatis Republik Luhanks Donets (LDR) dan Donbass, juga Belarusia yang mengijinkan wilayahnya dipergunakan sebagai areal peluncuran rudal serang Rusia. Demikian pula dukungan politik secara terbuka maupun implit yang disampaikan Korea Utara, Georgia, , Serbia, China, dan Iran.
Di sisi Ukraina, ada sekutu abadi Polandia serta Latvia, Estonia, dan negara-negara Eropa Barat, juga Amerika Serikat. Selain memberikan dukungan persenjataan modern dan berbagai sanksi ekonomi, tidak sedikit warga negara asing yang bertempur secara sukarela dipihak Ukraina.
Banyaknya dukungan internasional serta totalitas warga Ukraina untuk ikut berjuang mempertahankan kedaulatan negaranya membuat rencana Rusia untuk melakukan penahlukan cepat mengalami kegagalan. Bahkan Rusia terpaksa mengurungkan niatmya untuk menguasai ibukota negara Ukraina Kiev karena mendapatkan perlawanan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Presiden Ukraina Volodymir Zelensky berharap agar rakyat Ukraina yakin dan tidak putus asa dalam mengobarkan perlawanan terhadap agresi militer Rusia.
"Lakukan segalanya untuk Ukraina seperti yang telah Anda lakukan. Dan terlebih lagi, karena kepemimpinan Rusia mengharapkan Ukraina, Eropa, dan seluruh dunia akan mulai merasa lelah dengan perang ini," kata Zelensky.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait