MALI, lintasbabel.id - Empat tentara bayaran dari perusahaan militer swasta Rusia, Grup Wagner di Mali tewas dibunuh. Al Qaeda mengklaim bertanggung jawab atas insiden itu.
Dalam keterangannya, Senin (15/8/2022), Unit Media Jama'at Nusrat al-Islam wal Muslimeen (JNIM), pasukan bentrok dengan tentara bayaran tersebut dalam sebuah penyergapan di Mopti, Bandiagara, Mali Tengah pada Sabtu (13/8/2022).
Sayangnya, Wagner tak dapat dihubungi untuk dimintai keterangan.
Mali sedang berjuang untuk membendung pemberontakan Islam yang berakar sejak 2012. Setelah itu, pemberontakan menyebar ke negara-negara tetangga, menewaskan ribuan orang dan menggusur jutaan orang di seluruh wilayah Sahel, Afrika Barat.
Wagner mulai memasok ratusan pasukan tahun lalu untuk mendukung militer Mali. Sejak itu, Wagner dituduh telah berpartisipasi dalam pembantaian warga sipil oleh kelompok hak asasi manusia dan penduduk setempat.
Namun tuduhan itu tidak ditanggapi oleh Wagner.
Pemerintah Rusia telah mengakui personel Wagner berada di Mali. Namun pemerintah Mali menggambarkan mereka sebagai instruktur dari militer Rusia daripada kontraktor keamanan swasta.
Pada bulan Juli, JNIM mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pangkalan militer utama Mali. Dikatakan, hal itu sebagai respon atas kerjasama pemerintah dengan Wagner.
Editor : Muri Setiawan