PANGKALPINANG, listasbabel.id - Kelanjutan penanganan kasus 536 balok timah atau setara dengan 8,873 ton, yang diamankan oleh Satgas Gabungan Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada Jumat (22/7/2022) malam lalu, sampai saat ini masih misteri.
Diketahui kasus tersebut saat ini ditangani langsung oleh Ditreskrimsus Polda Kepulauan Babel. Tetapi, dalam kelanjutan proses penyelidikan kasus 8,873 ton timah, masih terkesan ditutupi pihak kepolisan kepada publik.
Beberapa kali Lintasbabel.id berupaya mengonfirmasi terkait kelanjutan hasil penyelidikan atas kasus 8,873 ton timah balok kepada Dir Rekrimsus Polda Kepulauan Babel, Kombes Pol Moh. Irhamni, Tetapi dia enggan untuk mengomentari pertanyaan tersebut. Justru diarahkan ke Kabid Humas Polda Kepulauan Babel, Kombes Pol A. Maladi
"Ke pak maladi," kata Dir Rekrimsus Polda Kepulauan Babel, Kombes Pol Moh. Irhamni melalui pesan Whatsapp, Rabu (3/8/2022).
Selanjutanya, Lintasbabel.id mengonfirmasi kembali kepada Kabid Humas Polda Kepulauan Babel, Kombes Pol A. Maladi. Ia juga enggan mengomentari terkait kelanjutan kasus tersebut.
Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kepulauan Babel, Azwari Helmi angkat bicara terkait kasus yang berhasil diungkap jajaran Polda Kepulauan Babel, dengan menyita ribuan ton balok timah. Dia berharap kasus ini dapat disampaikan ke publik secara terbuka.
"Disampaikan atau dipublikasi secara terbuka, sekarang ini harus transparan semua. Setiap ada persoalan kriminal disampaikan cepat, Presiden Jokowi juga telah menyampaikan hal itu," kata Azwari Helmi.
8.873 ton balok timah ilegal yang diamankan Tim Satgas Gabungan Polda Babel. Foto: istimewa
Selain itu, Helmi juga mengapresiasi terhadap capaian yang telah dilakukan oleh Polda Kepulauan Babel, terkait keberhasilan menyita ribuan ton balok timah yang diduga ilegal tersebut.
"Kami berikan apresiasi, ini bentuk tindakan tegas. Berikutnya, tinggal disampaikan ke publik, dari mana asal barang dan milik siapa timah itu," katanya.
Menurutnya, persoalan tambang ilegal ini harus ditertibkan, jangan sampai aktivitas timah ilegal ini menguntungkan sekelompok orang saja.
"Daerah kita ini pendapatan daerah dari timah masih rendah. Kesulitan ekonomi masih terjadi, jangan hanya segelintir orang atau sekelompok yang menikmati hasil timah ini. Jadi, kami DPRD dan masyarakat apresiasi terhadap tindakan hukum yang dilakukan kepolisian," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait
