PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Profil Gita Savitri Devi akan dibahas dalam artikel ini. Gita Savitri Devi, sosok wanita muda yang menjadi perbincangan dan sempat dicibir, usai dirinya mengeluarkan pernyataannya tentang keputusan untuk childfree viral.
Keputusan ini awalnya banyak ditentang publik. Namun, Gita dan suaminya Paul Partohap mantab dengan hal itu. Menurut, hal itu sudah melalui pertimbangan yang matang dan bukan keputusan yang egois.
Selain sebagai influencer, Gita yang berkuliah di Jerman ini adalah seorang penulis buku, blogger, serta konten kreator di YouTube. Lalu, seperti apa sosok Gita Savitri Devi? Berikut ini akan kami ulas profil sosok wanita muda milenial yang inspiratif ini, khusus untuk Anda.
Gita lahir di Palembang, Sumatera Selatan, pada 27 Juli 1992 silam. Namun, dia dibesarkan di kota metropolitan, Jakarta, yang kemudian menetap dan bersekolah di sana hingga lulus SMA di tahun 2009. Oktober 2020 ketika usianya genap 18 tahun, Gita resmi melanjutkan studi Kimia Murni di Freie Universitat, Berlin, Jerman.
2 buku yang ditulis Gita Savitri Devi. Foto/Instagram/gitasav
Semasa kuliah, Gita menulis perjalanannya di negara asal Albert Einstein itu kedalam sebuah buku "Rentang Kisah" yang dirilisnya pada 2017.
Di buku itu, ia mengisahkan bagaimana harus berjuang mencari tambahan biaya untuk kuliahnya mengingat Gita tidak mendapatkan beasiswa. Belakangan, Rentang Kisah diangkat menjadi sebuah film.
Buku kedua Gita berjudul “A Cup Of Tea” yang ditulisnya selama menjalani masa Work From Home (WFH) kala pandemi Covid-19 melanda seluruh negara di dunia. Menurutnya, pandemi tidak membuat seseorang berhenti produktif. Buku yang rilis pada tahun 2020 ini, berisi tentang kumpulan kisah perjalanan Gita Savitri ke berbagai tempat, kehidupannya setelah menikah, perjalanan mengubah diri, hingga pembahasan tentang cyber bullying.
Film Rentang Kisah yang diangkat dari buku karya Gita Savitri Devi dengan judul yang sama. Foto/Instagram/gitasav
“Lewat buku ini, gue berharap kita mendapat kekuatan untuk terus jalan, dan mencari untuk menemukan. We are a fighter. Don’t let other people say otherwise,” tulisnya dalam deskripsi buku A Cup of Tea.
Setelah merilis buku, nama dari putri Ratna Noeng ini menjadi semakin dikenal khalayak. Dari sini publik menjadi paham bahwa Gita sebenarnya sudah aktif sebagai blogger dan Youtuber sebelum menulis buku.
Perjalanan Karier
Perjalanan karier Gita, bermula pada tahun 2009 dimana ia mulai membuat akun YouTube untuk mengisi waktu luang setelah lulus SMA. Karena aturan di Jerman, mensyaratkan umur minimal bagi seseorang untuk bisa kuliah disana. Alhasil, waktu setahun dimanfaatkan Gita mengembangkan kanal YouTubenya.
Gita getol membagikan video-video dirinya meng-cover lagu dari musisi-musisi ternama dalam maupun luar negeri. Kegiatannya tersebut berlanjut, sampai kemudian ia mengunggah berbagai jenis konten di akun YouTube miliknya.
Selain cover, ada pula video travel vlog dan sejumlah segmen yang dibuat dalam episode, semisal Beropini, Tentang Jerman, Pagipagi, QnA, dan sebagainya.
Di video-video yang diunggah, Gita kerap berbagi pandangannya tentang isu terkini dari dalam dan luar negeri.
Ia juga masih sering mengunggah video mengenai Jerman dan negara-negara lain yang dikunjungi saat traveling. Termasuk pengalamannya selama menuntut ilmu di Jerman.
Dalam kanal YouTube-nya Gita menceritakan bahwa dia banyak merasakan kegagalan, diantaranya di masa kuliah S1 dia pernah melakukan part time beberapa kali bahkan sempat dipecat hanya demi memenuhi biaya kehidupannya.
Ia juga pernah sakit selama 44 hari sehingga harus mengambil cuti satu semester, Gita juga merasa tidak mampu menghadapi perkuliahan yang begitu sulit baginya. Sampai akhirnya semua itu dapat ia lewati dan Gita berhasil menyelesaikan studi Strata satu (S1) nya di Jerman pada tahun 2017 dengan meraih gelar Bachelor.
Gita dan suami Paul Partohap. Kini keduanya menetap di Jerman. Foto/Instagram/gitasav
Kemudian Gita memutuskan untuk melanjutkan studi S2 nya di jurusan dan universitas yang sama untuk mendapatkan gelar Masternya.
“Gagal itu sebenarnya relatif, setiap orang harus memiliki definisi gagal itu sendiri. Kita harus bisa berdamai dengan diri kita dan jangan takut gagal. Cara menghilangkan rasa takut akan kegagalan yang pertama kita harus ikhlas menjalankannya, khusnudzon dengan siapapun, tidak banyak ekspektasi atas hasil usaha lo, dan Loving Yourself. Dan menurut gue, yang namanya nuntut ilmu atau kuliah itu tidak ada ruginya, karena pendidikan itu penting,” kata Gita dilansir dari uinjkt.ac.id.
“Menurut gue, poin terpenting lewat nge-Youtube yaitu banyak mendapatkan opportunity baru, seperti gue bisa menjadi host TV karena Youtube, lalu bisa training diri sendiri untuk menjadi orang yang lebih berani dalam hal public speaking, gue jadi punya platform untuk challanging myself dan challanging di stereotypes,” ucapnya.
Konten YouTube yang berkualitas dan memberikan impact positif kepada para subscriber atau penonton, membuat Gita Savitri terpilih menjadi salah satu Duta Creators for Change dalam program YouTube pada tahun 2018, setelah sebelumnya menjadi Rekan Creators for Change tahun 2017.
Mengutip dari laman YouTube.com, program Creators for Change ini merupakan sebuah inisiatif global dari YouTube kepada para content creators yang menggunakan platformnya untuk menyampaikan pesan positif kepada subscriber-nya.
Di sela aktivitasnya, Gita dan Paul kerap pula berbagi keseharian mereka selama tinggal di Jerman. Diketahui, keduanya kini menetap di Jerman, dan kerap menyapa publik Indonesia melalui tulisan dan akun YouTube mereka.
Gita dapat Anda jumpai di akun YouTube Gita Savitri Devi yang kini sudah memiliki 1,29 juta subscriber. Atau via email gitasd@hotmail.com. Sementara akn Instagramnya @gitasav sudah memiliki 1 juta pengikut. Temui juga tulisan-tulisan menarik dan inspiratif dari Gita di websitenya https://gitasav.com.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait