JAKARTA, lintasbabel.id - Mantan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Peter Gontha membeberkan kondisi manajemen Garuda Indonesia. Peter mengungkap mengenai iuran pilot hingga biaya sewa pesawat, yang jauh lebih mahal dari harga pasaran.
Peter membuka persoalan iuran yang dibayarkan Asosiasi Pilot Garuda (APG) kepada manajemen Garuda. Iuran itu, kata Peter, sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu.
Peter menyebut, setiap awak cockpit harus merogoh kocek senilai Rp200ribu hingga Rp500ribu per bulan, untuk diberikan kepada pihak manajemen maskapai.
"Tahukah Anda logo ini (Logo APG)?, setiap awak cockpit Garuda harus membayar iuran mulai dari Rp200.000 per bulan sampai Rp500.000 per bulan. Sudah selama berpuluh tahun," tulis Peter, dikutip Jumat (29/10/2021).
Menurutnya, uang tersebut harus diaudit lembaga terkait. Pasalnya, bila ada 1.000-1.5000 awak cockpit, maka jumlah uang yang terkumpul cukup banyak.
"Hitung saja kalau Pilot Garuda ada 1.000-1.500 orang, berapa jumlahnya? Ke mana uangnya? Sebaiknya diaudit," kata dia.
Di lain sisi, Peter mengklaim bahwa manajemen pernah menuding, dirinya memperhambat pencairan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang disuntik negara kepada Garuda, sejak 27 Desember 2020 lalu. Saat ini, Peter harus menyetujui pencairan PMN sebesar Rp1 triliun dari total yang diterima perusahaan senilai Rp7 triliun.
"Pada 27 Desember 2020 yang lalu pada saat saya tengah berlibur di Bali, saya dituduh memperlambat atau mempersulit pencairan uang PMN pada Garuda. Saya dipaksa menyetujui penarikan Rp1 triliun dari 7 triliun yang dijanjikan. Saya akhirnya tanda tangan, tetapi saya tahu itu sama dengan buang garam di laut," katanya.
Peter juga menilai lessor atau perusahaan penyewa pesawat semena-mena memberi kredit pesawat kepada Garuda. Hal itu terjadi sejak 2012-2016. Sejak Februari 2020, Peter pun mengusulkan agar manajemen melakukan langkah negosiasi, namun usulannya itu tidak diindahkan direksi.
"Saya sudah katakan satu-satunya jalan adalah nego dengan para lessor asing yang semana-mena memberikan kredit pada Garuda selama 2012-2016," tuturnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait