Selain itu, Saleh Al-Kaff juga menyampaikan tradisi Ziarah Kute Seribu ini sebagai ajang penguat tali silaturahmi antar masyarakat.
"Ini juga intinya untuk mengikat tali silaturahmi antar sesama masyarakat, baik untuk di Bangka dan luar Pulau Bangka, untuk mengukuhkan persaudaraan kita. Terus, yang berpartisipasi setiap tahun ada 1.500 sampai 2000 orang, untuk tahun ini sendiri ada 2000 orang," tuturnya.
Sementara, Zainan salah satu peziarah asal Kampung Zed, Kabupaten Bangka memaknai Ziarah Kute Seribu sebagai bentuk penghargaan kepada pemimpin terdahulu.
"Kami disini menghargai jasa para pemimpin terdahulu kami, karena di dalam Al Quran kita tidak boleh melupakan jasa orang yang telah berjasa kepada kita. Kemudian Zikrul Maut, kita mengingat kematian," ujar Zainan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangka Barat, Muhammad Ali mendukung adanya tradisi Ziarah Kute Seribu kedepannya akan ditingkatkan.
"Kami mendukung dengan adanya agenda tahunan ini. Kedepannya akan ditingkatkan bukan berarti kegiatan ini tidak besar. Kegiatan ini juga berdampak pada sektor ekonomi, hotel-hotel penuh, ada juga wisatawan juga dapat mengenal event budaya yang ada di Bangka Barat," kata Muhammad Ali.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait