get app
inews
Aa Read Next : Fenomena Suara Sama di Pileg Kota Pangkalpinang, Akademisi UBB: Diatur di PKPU Nomor 6 Tahun 2024

Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Pantai Siangau Desa Teluk Limau Bangka Barat

Sabtu, 04 Juni 2022 | 19:35 WIB
header img
Trikasih, Farinda, Rico & Zainul, Mahasiswa Jurusan Sosiologi FISIP UBB. (Foto: Istimewa)

PULAU Bangka bukan hanya memiliki adat istiadat dan budaya yang masih kental, melainkan juga memiliki beragam wisata. Inilah yang menjadi salah satu faktor banyaknya wisatawan yang ingin berlibur di sini. Jika anda berkunjung ke Bangka, maka anda jangan sampai melewatkan untuk berkunjung ke Pantai Siangau. Pantai Siangau terletak di Dusun Pala, Desa Teluk Limau, Kecamatan Parit Tiga, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pantai Siangau merupakan salah satu ikon di Teluk Limau.Kawasan Pantai Siangau Desa Teluk Limau memiliki sejumlah daya tarik sebagai obyek wisata pantai. Diyakininya destinasi ini tak kalah indahnya dari pantai daerah lainnya yang ada di Bangka Belitung. Hal ini setidaknya terlihat dari banyak masyarakat baik dari luar Kecamatan Parittiga yang berkunjung ke kawasan Pantai Siangau.

Pada moment libur bisa dibilang kawasan ini dibanjiri warga dari berbagai daerah. Tak lain untuk melihat keindahan panoramanya, tebing-tebing karang dan gunung-gunung batu granit. Belum lagi deburan ombaknya yang besar menghantam dinding-dinding tebing itu. Itulah salah satu panorama menariknya.Jika dilihat dari atas tebing itu terdapat keindahan luar biasa. Ini menjadi pemandangan yang sangat menarik bagi wisatawan.

Rombongan mahasiswa Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bangka Belitung melakukan kunjungan pada tanggal 31 Mei 2022 untuk studi eksplorasi potensi pariwisata. Kami menumpangi Transportasi Kampus dan didampingi oleh dosen pembimbing kami, yaitu Ibu Laila Hayati, M.Si.

Rombongan berangkat jam 8 pagi dan memerlukan waktu tempuh 2 jam dan sampai lokasi pukul 10 pagi. Kondisi pantai yang membentang dan menghadap matahari tenggelam menjadikan pantai Siangau sebagai obyek yang menarik untuk rekreasi.


Pantai Siangau di Dusun Pala, Desa Teluk Limau, Kecamatan Parit Tiga, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (Foto: Istimewa)

 

Pantai berpasir putih, lautan yang membiru, batu granit raksasa yang membukit, dan pemandangan Bukit Pala di kejauhan membuat letih di perjalanan menuju lokasi pun seakan terbayar lunas.    

Diketahui Ada satu acara keagamaan yang hingga kini masih bisa dijumpai di Kawasan pantai Siangau yaitu Rebukasan.

"Salah satu kegiatan adat di pesisir pantai adalah Rebukasan yang merupakan acara keagamaan yaitu berdoa di masjid, yakni doa tolak bala. Awalnya acara ini dilaksanakan di pantai, namun lambat laun pakaian masyarakat mulai bebas, jadi dialihkan ke masjid supaya niatnya berdoa dengan khusyuk dan khidmat, bukan untuk jalan-jalan," ungkap salah satu warga Desa Teluk Limau, Aswad.

Acara ini juga dilaksanakan untuk mempertahankan kebudayaan yang turun-temurun telah ada di masyarakat sekitar.

Pengembangan pariwisata ditengah-tengah masyarakat telah sering dilaksanakan dengan dibentuknya pokdarwis ( kelompok sadar wisata ) cukup membantu pengembangan pariwisata karena organisasi ini membantu pemerintah dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kepariwisataan di Pantai Siangau.

Selain pokdarwis pemuda-pemuda desa juga sudah sering melakukan kegiatan-kegiatan untuk membangun daya Tarik dikawasan pantai Siangau seperti penanaman pohon beberapa Tahun yang lalu dan membuat Plang” nama disekitar pantai .

Dalam wawancara yang kami lakukan dengan salah satu masyarakat di Desa Teluk Limau yaitu pak Aswad mengatakan bahwa Sebenarnya Pantai Siangau berpotensi untuk dikembangkan menjadi salah satu destinasi pariwisata di Kabupaten Bangka Barat, Hanya saja selama ini belum dikelola dengan baik karena sarana dan fasilitasnya yang belum mendukung.

Salah satu faktor utamanya adalah kondisi akses jalan yang sempit. Padahal, jika terbangun akses yang baik, bukan tidak mungkin Pantai Siangau dengan barisan nyiur melambainya, bisa menjadi salah satu destinasi terkenal.

"Kenapa sulit untuk dikembangkan karena kurang bisa berkoordinasi dengan orang yg punya lahan, karena lahan yang dipinggir pantai milik masyarakat. Kalau koordinasi dengan pemilik lahan baik, mungkin wisata tersebut bisa berkembang," ungkap Pak Aswad saat ditemui di kediamannya.

Pak Aswad juga menyampaikan bahwa masih banyak hambatan dalam pengembangan pantai Siangau yaitu kesadaran dari masyarakat itu sendiri untuk mengembangkan pariwisata yang ada. Sehingga sangat disayangkan Ketika Pantai siangau yang sangat indah tidak dikelola baik oleh masyarakat sekitar dan hambatannya juga adalah Ketika pemilik lahan yang belum bisa diajak koordinasi untuk mengembangkan pariwisata dekat pantai Siangau.

 

Artikel ditulis oleh Trikasih, Farinda, Rico & Zainul (Mahasiswa Jurusan Sosiologi FISIP UBB)

 

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Berita iNews Lintasbabel di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut