2 Pemancing di Perairan Bangka Barat Tewas Tersambar Petir

BANGKA BARAT, lintasbabel.id - Dua orang pemancing ditemukan meninggal dunia usai tersambar petir di sekitar Perairan Jebu Laut, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat (Babar) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), pada Sabtu (4/6/2022) siang. 

Menurut Alex, saksi kejadian, peristiwa nahas tersebut terjadi saat dirinya bersama empat orang lainnya hendak kembali ke daratan, usai memancing di sekitar Perairan Jebu Laut. Namun, saat di tengah perjalanan mereka diterpa hujan disertai petir. Tak disangka sambaran petir menyambar dua orang yang sedang berada di dalam perahu. 

"Kami berlima pergi mancing, duanya meninggal dunia, sedangkan tiga orang selamat termasuk saya (selamat). Saat itu, sudah pulang, lantaran hujan kami sempat berlabuh dan berteduh di dalam perahu. Cuma almarhum sempat merekam petir dengan ponselnya," ujar Alex, Sabtu (4/6/2022).

Lanjut Alex, dirinya tidak mengenali sama sekali identitas dari dua jenazah, karena dirinya hanya diminta untuk mengemudikan perahu saat memancing di sekitar Perairan Jebu Laut. 

"Saya kurang kenal, karena saya cuma antar orang yang ingin pergi mancing. Cuma ada satu orang, Jerry yang saya kenal, dia yang mengajar teman-teman lainnya untuk mancing dan saya yang antar. Jerry orang Pangkalpinang," tuturnya. 

Saat ini, kata Alex, dirinya sudah berada di kediamannya setelah sempat dirawat di Rumah Bhakti Timah Parittiga, serta kedua rekannya yang selamat langsung dibawa ke Kota Pangkalpinang. 

"Yang selamat sudah kembali ke Pangkalpinang, dan dua yang meninggal dunia sudah dibawa menggunakan mobil ambulance ke rumah duka masing-masing," katanya. 

Sementara itu, Kepala Desa Kelabat, Roni membenarkan kejadian nahas yang menewaskan dua orang warga yang berasal dari Kota Pangkalpinang dan Koba tersebut. 

"Memang informasinya begitu, memang ada lagi mancing. Orang Koba sama orang Pangkalpinang. Iya, tapi dua orang yang meninggal lngsung dibawa ke Pangkal ke Koba. Pakai ambulans kita juga. Sempat dibawa ke Pusyandik. Cuma saya hanya dapat telepon jadi begitu lah yang saya tahu," ujar Roni. 

Editor : Muri Setiawan