BANGKA BARAT, lintasbabel.id - Dinas Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Pemerintah Kabupaten Bangka Barat (Babar) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), berencana kedepan akan mengubah sistem pemungutan retribusi parkir di Pasar Tradisional Muntok, Kabupaten Babar.
Menurut Kabid Perhubungan Disperkimhub Babar, Yuswardi pendapatan dari retribusi parkir ini mencapai ratusan juta rupiah per bulannya.
"Pendapatan kita stabil, kalau bulanan itu di angka 130-an juta lah, kalau sekarang target belum sampai, karena target kita kan harus setahun, kalau enam bulan bisa mencapai tapi harus pake alat bukan orang lagi yang jaga," ujar Yuswardi, Senin (30/5/2022).
Yuswardi menyebutkan, pemungutan retribusi parkir menggunakan sistem tiket manual oleh Juru Parkir (Jukir) yang dipekerjakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) sudah lebih baik dari sebelumnya, hanya saja metode tersebut masih mempunyai satu kendala yang bisa menghambat target penghasilan.
"Dari kinerja para jukir terus tim pengawas yang ada di pasar sendiri, kalau berdasarkan kinerja masih stabil lah, masih baik sesuai dengan SOP yang dibuat, karcis dicetak terus, tapi kalau di lapangan memang banyak kendala semenjak kita terbitkan sistem ini, emang ada baiknya dan kendalanya juga," katanya.
Yuswardi menambahkan, kendala sekarang ini ada pada kesadaran masyarakat yang datang ke Pasar Tradisional Muntok yang masih kurang.
"Kadang keluhannya dari masyarakat sendiri lah, dan jukir ini juga banyak mengeluh, pengawas juga banyak mengeluh, sebenarnya kalau saya lihat di mentok ya kesadaran masyarakat lah yang perlu ditingkatkan, awal-awalnya semangat nih, dengan sistem ini senang, tapi belakangan akhir-akhir ini tidak, jadi masyarakat sendiri yang membuat menurun," tuturnya.
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, Disperkimhub Babar berencana akan membangun portal parkir yang nanti petugas pelayanan akan dibantu oleh mesin yang menggunakan elektronik tiket (e-tiket).
"Mungkin ke depan keinginan Pak Wabup kita akan menggunakan e-tiket, kemungkinan akan ada portal-portal, kalau (mesin) itu tidak akan ada bantahan dari masyarakat, kalau sekarang kan yang manusia, masih ada rasa-rasa dak enak ya sudah lah, kalau mesin dak mungkin," ucapnya.
Editor : Muri Setiawan