get app
inews
Aa Text
Read Next : Basel Dipimpin Riza-Debby, Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin Kompak Berkunjung ke Toboali

Bandingkan Harga BBM di Negara Lain yang Naik, Jokowi: Sampai Kapan Kita Bisa Menahan Ini

Selasa, 24 Mei 2022 | 21:00 WIB
header img
Presiden Jokowi. (Foto: Biro Setpres).

JAKARTA, lintasbabel.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku, pihaknya telah menahan agar harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama Pertalite dan Pertamax tidak naik besar-besaran. Jokowi bahkan membandingkan harga BBM di sejumlah negara yang justru mengalami kenaikan.

"Bensin coba dilihat kenaikannya sangat tinggi sekali di negara-negara selain kita. Singapura sekarang harga BBM sudah Rp 32 ribu, Jerman sudah diangka Rp 31 ribu, Thailand Rp 20 ribu. Kita ini, kita pertalite masih Rp 7650, pertamax Rp 12.500 yang lain sudah jauh sekali kenapa harga kita masih seperti ini ya karena kita tahan terus. Tapi subsidi ini kan membesar-membesar," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan terkait Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di JCC, Jakarta, Selasa (24/5/2022). 

"Sampai kapan kita bisa menahan ini, ini pekerjaan kita bersama -sama sehingga saya minta Kementerian lembaga pemerintah daerah sekali lagi memiliki sense yang sama berat nahan harga seperti itu berat," tambahnya.

Jokowi juga membandingkan harga beras di Indonesia dengan negara-negara lain yang sudah mengalami kenaikan hingga 60 persen.

"Beras di kita masih Rp 10.700 di negara lain sudah naik segitu tingginya ada yang naik 30 persen ada yang sudah 40 persen ada yang sudah diatas 60 persen," jelasnya.

Jokowi menyebut jika dirinya tidak menahan kenaikan BBM hingga pangan, maka akan terjadi inflasi di Indonesia. Sama seperti dengan negara-negara lainnya termasuk Amerika dan Turki yang tengah mengalami inflasi.

"Dan inflasi larinya kalau sudah naik barang, naik naik naik naik artinya kenaikan inflasi pasti terjadi," katanya.

"Di Amerika itu gak pernah lebih dari 1 persen sekarang coba dilihat Amerika sudah diangka berapa 8,3 persen berapa kali lipat, Turki bahkan sudah mencapai hampir 70 persen bayangkan. Kita alhamdulillah masih di 3,5 persen patut kita syukuri tapi karena kita nahan pertalite nahan gas nahan listrik itu kita ikutkan ke harga ekonomian ya pasti inflasi kita akan mengikuti naik," imbuhnya.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut