Pidato di Sidang Umum, Jokowi : Dunia Menunggu PBB Beri Jawaban Atas Masalah yang Dihadapi Dunia

JAKARTA, lintasbabel.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-76, Rabu (22/9/2021) sekira pukul 16.40 waktu New York atau Kamis (23/9/2021) pagi WIB.

Pada awal pidatonya, Presiden Jokowi mengatakan dunia menunggu sidang Majelis Umum PBB memberi jawaban terkait berbagai isu yang menjadi keprihatian utama dunia saat ini: kapan rakyat akan bebas dari pandemi, kapan ekonomi akan pulih dan tumbuh secara inklusif, bagaimana menjaga planet bagi generasi mendatang dan kapan dunia akan bebas dari konflik, aksi teror dan perang.

Baca Juga

Bertemu Prabowo-Gibran, Presiden Jokowi Titip Pesan Khusus

Presiden Jokowi juga juga menyampaikan harapan dunia akan bisa mengatasi pandemi Covid-19 secara cepat, adil dan setara karena tidak seorangpun bisa selamat kecuali semua aman.

Pada pembukaan sidang Majelis Umum, Sekjen PBB telah menekankan perlunya urgensi dan ambisi yang lebih besar untuk mengakhiri pandemi dan memastikan pemulihan yang adil dan lebih berwawasan lingkungan dan percepatan implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Selain pidato para kepala pemerintahan, pertemuan tahunan PBB ini, ditandai dengan rangkaian konferensi internasional PBB dan pertemuan bilateral antar negara, yang diharapkan bisa menyoroti tindakan dan solusi, yang akan memicu transformasi yang diperlukan untuk mengamankan kehidupan yang sehat, damai, dan sejahtera bagi semua sesuai dengan tema sidang Majelis Umum PBB tahun ini.

Baca Juga

Prabowo - Gibran Hari Ini Ditetapkan Sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024-2029

SMU PBB ke-76 berlangsung mulai 21 September sampai 27 September 2021. Selama pertemuan tahunan ini, sejumlah kepala negara akan bergilir menyampaikan pidato, sesuai tema SMU PBB ke-76, baik secara langsung ataupun melalui video yang direkam sebelumnya. SMU PBB ke-76 ini membawa tema "Membangun ketahanan melalui harapan - untuk pulih dari COVID-19, membangun kembali secara berkesinambungan, menanggapi kebutuhan planet ini, menghormati hak-hak rakyat dan merevitalisasi kembali PBB".

Editor : Muri Setiawan