KIEV, lintasbabel.id - Deputi Utusan Tetap Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky menuding adanya keterlibatan organisasi kemanusiaan White Helmets Group dalam merancang tuduhan keji terhadap pasukan Rusia. Menurut Dmitry seperti yang dilansir rt.com, beberapa istruktur White Helmets Group sudah berada di Ukraina, dan terlibat langsung dalam skenario serangan false flag sebagai alat propaganda Ukraina.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, Kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia dan Biologi Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirillov juga melancarkan tudingan serupa.
“Ada model terkenal di mana provokasi semacam itu (melibatkan senjata kimia) digunakan di bagian lain dunia. Pertama, apa yang disebut insiden kimia terorganisir. Kemudian organisasi non-pemerintah pro-Barat, terutama Helm Putih yang terkenal, ditempatkan di dekatnya, dengan cepat tiba di tempat kejadian dan mengumpulkan, yang melanggar semua norma rezim non-proliferasi, 'bukti' yang dipertanyakan, dan kemudian memberi cerita ini kepada media Barat. Kita semua tahu teknologi ini,” kata Polyansky.
The White Helmets sendiri, merupakan organisasi sukarelawan yang beroperasi di beberapa wilayah Suriah yang dikuasai oleh pihak oposisi dan Turki. Organisasi ini secara resmi dikenal sebagai Pertahanan Sipil Suriah atau SCD. Salah satu pendiri SCD James Le Mesurier ditemukan tewas secara misterius di Istanbul Turki pada 9 November 2019.
Walaupun telah menegaskan bahwa the White Helmets tidak berpihak dalam konflik bersaudara di Suriah, kelompok yang berdiri pada tahun 2014 ini acapkali menjadi target kampanye disinformasi berkelanjutan oleh rezim Bashar al Assad yang disponsori Rusia. Kampanye ini selalu mengkaitkan SCD dengan kegiatan terorisme dan teori konspirasi lainnya, termasuk keterlibatan kelompok ini dengan jaringan Al-Qaeda.
Editor : Muri Setiawan