Ilmuan Pecahkan Misteri Kode Rahasia di Otak Manusia

Untuk memecahkan misteri memori kerja, Curtis dan rekan penulis Yuna Kwak, seorang mahasiswa doktoral di NYU, menggunakan teknik pemindaian otak yang disebut pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI), yang mengukur perubahan aliran darah ke berbagai bagian otak.
Sel-sel otak yang aktif membutuhkan lebih banyak energi dan oksigen, sehingga fMRI memberikan ukuran tidak langsung dari aktivitas sel otak.
Dalam salah satu uji coba, hasil pemindaian otak para sukarelawan terlihat lingkaran yang terdiri dari kisi-kisi, atau garis miring di layar selama kira-kira empat detik. Grafik tersebut kemudian menghilang, dan 12 detik kemudian, para peserta diminta untuk mengingat kembali sudut dari garis miring tersebut.
Dalam uji coba lain, para peserta melihat awan titik-titik bergerak yang semuanya bergeser ke arah yang sama, dan mereka diminta untuk mengingat sudut yang tepat dari gerakan awan titik itu.
"Kami memperkirakan bahwa sukarelawan akan mengkode ulang stimulus kompleks di otal mereka," kata Curtis.
Para peneliti menggunakan pemodelan komputer untuk memvisualisasikan aktivitas otak yang kompleks, menciptakan semacam peta topografi yang mewakili puncak dan lembah aktivitas di berbagai kelompok sel otak.
Editor : Muri Setiawan