JAKARTA, lintasbabel.id - Perum Bulog harus meminjam uang ke bank untuk pengadaan impor daging kerbau dari India sebanyak 100.000 ton. Hal ini dilakukan untuk menstabilkan harga daging sapi saat Ramadan dan Idul Fitri.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas menyebut impor daging kerbau ini tidak membebankan keuangan negara, lantaran berasal dari utang di perbankan. Hanya saja, dia enggan merinci berapa nominal pinjaman tersebut.
Menurutnya, meski impor daging kerbau ini merupakan penugasan pemerintah kepada Bulog, pihaknya tidak akan meminta pergantian kepada negara.
"Impor ini Bulog membeli dengan dana pinjama dari bank, tapi langsung bunganya kita bayar. Ini kita tidak minta dari negara, kita juga tidak minta ada pergantian atau ada selisihnya tidak. Jadi kita ini penugasan untuk mendatangkan daging ini dalam kondisi baik dan harganya murah. Kita dpt penugasan 100.000 ton," ujar Buwas saat ditemui di kawasan Tanjung Priok, dilansir dari IDXChannel, Kamis (14/4/2022).
Di lain sisi, Bulog menjadi perusahaan pelat merah di sektor pangan satu-satunya yang menerima penugasan pemerintah untuk melakukan impor daging kerbau. Saat ini, baru India yang menjadi negara mitra dari kegiatan ekonomi tersebut.
Meski begitu, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) baru saja mendatangkan 2.000 sapi hidup dari Queensland, Australia.impor inipun untuk memenuhi stok daging sapi selama hari besar keagamaan nasional baik bulan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha 2022.
Editor : Muri Setiawan