get app
inews
Aa Text
Read Next : 40 Pelaku UMKM di Bangka Barat Diberikan Pelatihan Inovasi dan Higienitas Kuliner

Pemuda 18 Tahun Sukses Berjualan Martabak, Omset per Bulan Mencapai Rp100 Juta

Sabtu, 11 September 2021 | 20:36 WIB
header img
Sebastian Garry Yusuf, pengusaha martabak di Denpasar, Bali, saat ditemui Sabtu (11/9/2021). (Foto: iNews/Indira Arri)

BALI, lintasbabel.id - Seorang pengusaha muda berusia 18 tahun di Kota Denpasar, Bali, mampu meraup omset Rp100 juta setiap bulannya, hanya dengan berjualan Martabak.

Pemuda itu adalah Sabastian Garry Yusuf, pemilik usaha Martabak yang diberi nama Martabak Sultan. Dirinya berbagi kisah suksesnya membangun bisnis kuliner ini.

Usaha yang dirintisnya itu, kini telah memiliki lima cabang, walaupun baru dibangun di awal masa pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. 

Memutuskan untuk berwirausaha, bukanlah hal yang mudah bagi Garry. Berbagai persiapan matang harus dilakoninya, agar usaha dapat berjalan seiring perkembangan zaman. Dengan berbagai pertimbangan, dia memilih untuk memulai usaha kuliner martabak yang memang banyak disukai dan terkenal di Indonesia. 

Garry menceritakan, modal awal usaha martabak itu didapat dari hasil penjualan playstation adiknya. Dia menjualnya secara diam-diam di awal pandemi Covid-19. 

“Awalnya karena adik saya pengen martabak terus. Daripada saya beli martabak terus, mending saya bikin sendiri aja, saya pikir. Akhirnya saya jual beberapa barang untuk modal awal, termasuk playstation adik saya,” kata Garry, Sabtu (11/9/2021).

Setelah hampir dua tahun berjalan, usahanya ternyata terus berkembang. Kini, dia berhasil membuka lima cabang dan mempekerjakan 13 orang karyawan. Omzetnya juga terus meningkat hingga mencapai Rp100 juta per bulan. 

“Saya juga tidak menyangka usaha saya bisa booming seperti ini dan berkembang. Dalam sehari bisa laku minimal dari 100 kotak. Omzetnya bisa Rp50 juta hingga Rp100 juta sebulan,” kata Garry. 

Garry menceritakan, kemampuannya membuat martabak didapat dengan belajar secara otodidak dari YouTube. Berkat keuletannya, dia mampu membuat berbagai varian martabak, mulai dari martabak telor,  manis, cokelat keju, red velvet dan mozarella. 

“Kebetulan orang tua saya pedagang kue, jadi saya gabung-gabungkan aja. Orang tua saya juga sangat memberikan support,” ujarnya.

Garry tidak memungkiri dalam menjalankan usaha, kerap menemui berbagai kendala. Namun, itu tidak menjadi halangan baginya. Apalagi, keluarga selalu memberikan dukungan untuk terus mengembangkan usaha martabak tersebut.

Terbukti, dia telah membuka lima cabang usaha yang berada di kawasan Dalung, Imam Bonjol, Renon, Panjer dan Gatot Subroto Denpasar. Martabak yang bisa dipesan langsung atau melalui aplikasi ojek online ini, dibanderol dengan harga mulai dari Rp10ribu hingga Rp50ribu. 

Soal rasa, tidak usah diragukan lagi. Terbukti setiap hari, pengunjung ramai di kedainya. Begitu juga ojek online yang datang untuk menjemput pesanan. 

“Menu yang rasa cokelat, enak dan murah. Tempatnya juga bagus dan nyaman. Saya dan teman-teman sering nongkrong di sini,” kata salah satu pengunjung, Diah Putri. 

“Saya udah beberapa kali menjemput orderan beli martabak dari sini,” kata driver ojol, Sari.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut