Matakin Babel Bagi Ratusan Paket Sembako ke Korban Angin Puting Beliung Desa Kebintik

BANGKA TENGAH, lintasbabel.id - Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Bangka Belitung (Babel), bagikan ratusan paket sembako kepada warga terdampak angin puting beliung, di Desa Kebintik, Kecamatan Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah. Sebanyak 150 paket sembako disiapkan dalam bakti sosial yang dilaksanakan, Minggu (3/4/2022).

Ketua Matakin Babel Hendry Kurniawan mengatakan, baksos yang dilakukan sebagai wujud kebersamaan dalam membantu antar sesama, terutama warga yang terkena bencana alam puting beliung tersebut.

Baca Juga

HUT Matakin Ke-99, Pakin Gelar Temu Pemuda di Pangkalpinang dan Lantik Pengurus Baru

"Sumbangan ini kami kumpulkan secara spontanitas dari umat-umat kami dan simpatisan. Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena musibah," katanya.

Hendry menuturkan, penyaluran pekat sembako tersebut melibatkan Yayasan Kwan Tie Miau, Matakin Babel, Makin Desa Benteng dan Makin Pangkalpinang. Bantuan diberikan juga bertepatan dengan momen hari jadi Matakin Pusat yang ke 99 tahun.

"Paket sembako yang kami salurkan isinya 20 kilogram beras, satu liter minyak goreng, 3 kilogram gula dan satu dus mie instan," ujarnya.

Pihaknya, kata Hendry, telah menyiapkan paket sembako sesuai dengan data warga yang terdampak angin puting beliung.

"Sesuai data yang kami dapat ada 137, tapi dalam hal ini kami menyiapkan 150 paket sembako," ucapnya.

Warga penerima bantuan mengaku cukup terbantu dengan adanya paket sembako dari Matakin Babel.

"Terimakasih kapada bapak-bapak dan ibu-ibu semua yang dari Matakin yang telah memberi kami bantu, semoga murah rezeki, panjang umur dan sehat selalu," kata warga penerima manfaat, Risda.

Risda mengatakan, rumah yang ditempatinya tinggal bagian dapur tanpa atap, sementara bagian depan rumah hanya tinggal pondasi dengan badan bangunan hancur dihantam angin puting beliung.

Risda penerima paket sembako dari Matakin Babel.

"Habis semua, pas ada musibah saya dengan anak di rumah suami lagi kerja. Saat kejadian anak lagi tidur dan bergegas menyelamatkannya. Kami lari keluar rumah, namun bangunan depan sudah tidak ada lagi dan sudah hancur," tuturnya.

Risda hanya bisa berharap, kelak ada rejeki untuk memperbaiki rumahnya, syukur-syukur ada bantuan dari pihak terkait baik pemijahan maupun pihak swasta.

"Sementara numpang di rumah tetangga dulu," katanya.

Editor : Haryanto