get app
inews
Aa Text
Read Next : Lalai Bawa STNK dan SIM, 26 Pengendara di Pangkalpinang Kena Tilang OPM 2025

Ekonomi Babel Tumbuh 4,09 Persen di Triwulan II 2025, Ditopang Industri Pengolahan dan Ekspor

Kamis, 07 Agustus 2025 | 16:55 WIB
header img
Ekonomi Babel Tumbuh 4,09 Persen di Triwulan II 2025, Ditopang Industri Pengolahan dan Ekspor. Foto : Haryanto/ Lintasbabel.iNews.id

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan II 2025 tumbuh sebesar 4,09% (yoy). 

Kondisi ini tercatat moderat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,60% (yoy). 

Kinerja positif ekonomi Bangka Belitung ini utamanya didorong oleh peningkatan kinerja pada Lapangan Usaha (LU) Industri Pengolahan, LU Pertambangan dan Penggalian, serta LU Perdagangan. 

Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ditopang oleh peningkatan kinerja ekspor barang dan jasa. 

Sejalan dengan hal tersebut, perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara triwulan juga tercatat tumbuh sebesar 5,55% (qtq) atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang terkontraksi sebesar 3,87% (qtq). 

Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama Semester I 2025 tumbuh 4,34% (yoy) jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang hanya tumbuh 1,02% (yoy). 

Berdasarkan Lapangan Usaha (LU), dari 17 sektor LU yang disurvei BPS, terdapat 13 sektor LU yang mengalami peningkatan pada triwulan II 2025. 

LU Industri Pengolahan, LU Pertanian dan LU Perdagangan tetap menjadi penopang utama ekonomi daerah. 

Dari ketiga sektor tersebut, LU Industri Pengolahan tercatat tumbuh paling tinggi yakni sebesar 7,83% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 10,16% (yoy). 

Sektor ini juga memberikan kontribusi pertumbuhan tertinggi pada triwulan II 2025 yakni 1,54% (yoy). 

Tumbuhnya LU Industri Pengolahan ditopang oleh meningkatnya aktivitas industri logam dasar terutama smelter timah ditengah harga rata-rata logam timah yang juga meningkat. Selain itu, produksi CPO dan turunannya, industri karet dan produk barang galian bukan logam juga mengalami peningkatan. 

Kinerja positif ekonomi Bangka Belitung juga didorong oleh meningkatnya kinerja LU Perdagangan yang tumbuh sebesar 6,23% (yoy), lebih tinggi dibandingkan kinerja triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,78% (yoy). 

Meningkatnya kinerja LU Perdagangan didorong oleh semakin menjamurnya keberadaan ritel modern dan lokal. 

Sementara itu, kinerja LU Pertanian tercatat tumbuh moderat sebesar 2,50% (yoy), membaik dibandingkan triwulan I 2025 yang tumbuh sebesar 2,01% (yoy). 

Capaian LU Pertanian ini didorong oleh peningkatan produksi perikanan sebagai dampak dari peningkatan ekspor dan peningkatan produksi kelapa sawit dan karet.  

Berdasarkan pertumbuhan LU tertinggi, LU Informasi dan Komunikasi tercatat sebagai LU yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni mencapai 13,34% (yoy) dan berkontribusi terhadap PDRB triwulan II 2025 sebesar 0,47% (yoy). 

Meningkatnya kinerja LU Informasi dan Komunikasi sejalan dengan meningkatnya jumlah pelanggan dan penggunaan internet serta maraknya publikasi calon Kepala Daerah menjelang Pilkada Ulang di Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka. 

Selanjutnya, LU Jasa Lainnya tumbuh sebesar 12,37% (yoy) didorong oleh meningkatnya jumlah pengunjung di tempat wisata khususnya tempat wisata baru di Kabupaten Bangka Selatan. 

Kemudian diikuti LU Jasa Perusahaan yang tumbuh sebesar 10,17% (yoy) didorong oleh percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. 

Akselerasi pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tertahan oleh kinerja LU Konstruksi yang terkontraksi sebesar 1,60% (yoy), lebih baik dibandingkan dengan triwulan I 2025 yang juga terkontraksi sebesar 2,16% (yoy). 

Selain itu, LU Administrasi Pemerintahan juga mengalami kontraksi sebesar 10,82%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang masih mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 9,98%. 

Penurunan kinerja kedua LU utamanya disebabkan oleh berkurangnya belanja pemerintah akibat kebijakan efisiensi anggaran.  

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung utamanya ditopang oleh kinerja Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 27,43% (yoy) dengan kontribusi terhadap PDRB sebesar 10,11% (yoy). 

Tumbuhnya kinerja Ekspor Barang dan Jasa didorong oleh meningkatnya kinerja ekspor komoditas unggulan timah, CPO dan turunannya, produk perikanan dan karet. Selain itu, meningkatnya jumlah penumpang pada musim libur sekolah dan libur panjang serta peningkatan barang muat di bandara juga turut mendorong peningkatan kinerja Ekspor Barang dan Jasa.  

Kinerja positif ekonomi Bangka Belitung juga ditopang oleh Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh sebesar 3,45% (yoy), membaik dibandingkan periode triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,69% (yoy). 

Kondisi ini didorong oleh meningkatnya konsumsi masyarakat pada perayaan Ceng Beng, Idul Adha dan momen libur panjang. Peningkatan konsumsi tersebut sejalan dengan membaiknya kinerja harga komoditas utama yakni timah, karet dan CPO yang turut meningkatkan daya beli masyarakat. 

Namun demikian, akselerasi pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sedikit tertahan oleh kinerja Konsumsi Pemerintah dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang mengalami kontraksi masing-masing sebesar 11,77% (yoy) dan 1,81% (yoy). 

Kondisi ini didorong oleh penurunan realisasi belanja pemerintah daerah sebagai dampak kebijakan efisiensi anggaran dan alokasi program prioritas seperti Pilkada ulang. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy menyatakan keyakinannya terhadap kinerja ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan terus meningkat ke depan, melalui sinergi dan kolaborasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Daerah dan mitra strategis lainnya. 

"Optimisme ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juli 2025 yang tetap berada di level optimis sebesar 114,0," kata Rommy, Kamis (7/8/2025). 

Kemudian kata dia, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) terhadap perkiraan kegiatan usaha, perkiraan penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja di 6 bulan mendatang juga menunjukkan level optimis sebesar 116,2. 

"Hal ini tercermin dari masih tumbuh positifnya sektor utama ditengah membaiknya kinerja timah, CPO dan karet. Pemulihan tersebut juga tercermin dari meningkatnya daya beli masyarakat serta tingkat inflasi Bangka Belitung yang rendah dan stabil," ujarnya. 

Selanjutnya, Rommy juga menyampaikan bahwa Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan terus memperkuat sinergi dan kolaborasi bersama Pemerintah Daerah serta mitra strategis lainnya melalui pengembangan sektor pariwisata, pertanian dan perikanan, UMKM, ekonomi keuangan syariah, dan digitalisasi sistem pembayaran. 

"Berbagai inisiatif dan pelaksanaan event strategis diharapkan akan membuka akses lebih luas pada sumber ekonomi unggulan. Sinergi tersebut menjadi langkah strategis dan taktis untuk memperkuat stabilitas, mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru, serta kebangkitan sektor ekonomi unggulan yang inklusif dan berkelanjutan di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," tuturnya. 

 

Editor : Haryanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut