BANGKA TENGAH, Lintasbabel.iNews.id - Pos Kesehatan Ikan Terpadu (Posikandu) Selawang Segantang yang merupakan laboratorium lingkungan dan kesehatan ikan milik Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), sudah menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebanyak Rp13,5 juta pada Tahun 2024.
Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah, Imam Soehadi mengatakan Posikandu merupakan salah satu bentuk pelayanan publik kepada masyarakat, dalam rangka pengujian, pemeriksaan maupun langka mitigasi serta pengobatan yang dilakukan untuk mencegah ikan dari serangan hama dan penyakit lainnya.
Bahkan, inovasi posikandu ini satu-satunya dan pertama di Provinsi Bangka Belitung yang dimiliki Pemerintah Bangka Tengah untuk melayani masyarakat perikanan.
"Di dalam Posikandu ini kita memiliki inovasi fishcare sebagai bentuk intervensi cepat dalam rangka penanganan dan pencegahan mitigasi penyakit ikan," ujar Imam Soehadi, pada Kamis (5/11/2024) di kantornya.
Dikatakan Imam, inovasi ini diperuntukkan kepada masyarakat, agar para pelaku usaha tidak mengalami kerugian secara ekonomi, karena ikan yang mati akibat sakit.
"Saat ini sudah banyak berkembang budidaya ikan, seperti tambak udang dan lainnya, yang mana Dinas Perikanan ikut berkontribusi, agar jika ada kejadian ikan mati di lapangan, kami akan merespon cepat," ujarnya.
Dikatakan Imam, jika ada kasus yang sifatnya mendadak, pihaknya siap 24 jam dan bisa melalui WhatsApp, namun jika mau berkunjung ke Posikandu bisa dilakukan pada jam kerja.
Selain itu, dalam bentuk monitoring lingkungan pihaknya memiliki gugus tugas Posikandu yang beranggotakan dokter hewan, ahli karantina dan petugas teknik serta penyuluh perikanan.
"InsyaAllah, hingga saat ini secara efektivitas kita mampu menurunkan jumlah kasus, yang mana pada 2023 ada 19 kasus penyakit ikan turun menjadi 10 kasus di tahun 2024," ujarnya.
Diakui Imam, kontribusi Posikandu melalui fishcare ini juga diapresiasi oleh masyarakat.
"Mereka menyampaikan langsung kepada kami bahwa dengan hadirnya inovasi fishcare ini, ikan bisa survive dan berkembang lebih baik," ujarnya.
Lebih lanjut, Imam juga merasa bersyukur dan bangga, karena inovasi Posikandu sudah mampu menyumbang PAD lewat restribusi yang diatur dalam Perda nomor 5 tahun 2023.
"Tahun 2024 ini, kami sudah mencapai 268 persen dan melebihi target, yang kita targetkan 5 juta dan sampai akhir Oktober realisasinya sudah 13,5 juta, insyaAllah kami optimis melalui kerjasama dengan para stakeholder bisa meningkatkan pelanggan Posikandu," ujarnya.
Sedangkan untuk masalah tarif, pihaknya juga menggratiskan pelayanan bagi masyarakat kecil atau yang usahanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Berbayar bagi yang menengah ke atas, dalam artian yang sudah memiliki perusahaan perikanan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Bangka Tengah, Chazwir Chaidir mengatakan jika masyarakat ada kasus penyakit atau kematian ikan bisa langsung datang ke Posikandu.
"Selain itu masyarakat bisa menghubungi petugas kami melalui WA atau via telpon, maka kami pastikan tidak akan berlama-lama, tim akan langsung ke lokasi untuk melayani," ujarnya.
Pihaknya juga akan terus melakukan pengembangan Posikandu melakui kerjasama dengan stakeholder dan laboratorium di Bangka Belitung.
"Kami juga akan mendorong agar laboratorium Posikandu mendapatkan akreditasi, karena saat ini masih belum terakreditasi," ujarnya.
Adapun tarif layanan Posikandu Bangka Tengah :
1. Pengujian fisika dan kimia air Rp. 100.000,-/sampel
2. Kepadatan plankton Rp. 20.000,-/sampel
3. Pengujian penyakit bakterial Rp. 100.000,-/sampel
4. Pemeriksaan parasit Rp. 15.000,-/sampel
5. Preparasi sampel uji molekuler Rp. 30.000,-/sampel
Editor : Muri Setiawan