BANGKA BARAT, lintasbabel.id - Kisah pilu dialami seorang kakek bernama Antat (70) di Dusun Bujang, Desa Tugang, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat. Pasalnya, ia terpaksa tinggal seorang diri di sebuah rumah gubuk yang sederhana tanpa ada pasokan listrik dari PLN.
Menurut pengakuannya, ia telah tinggal disana sudah lebih dari 30 tahun seorang diri karena ia kebetulan belum menikah. Sebenarnya ia masih memiliki sanak keluarga, namun keluarganya tersebut jarang menemuinya.
"Duluk atok (kakek) dari kampung sebelah jaga hutan lindung karena sudah tuh ada kebun sawit jadi atok pindah kesini, senang-senangnya dah lebih dari 30 tahun tinggal disini. Atok tinggal sendiri sejak pertama tidak ada yang nemanin kadang kemenak (keponakan) adalah kesini tapi jarang sekali, " kata Antat, Minggu (1/8/2021).
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia membuat kerajinan tangan anyaman tas berbahan dasar rotan dan plastik.
"Atok buat anyaman tas disini istilahnya tas ini disebut way untuk orang berkebun menaruh parang atau hasil kebun, proses pembuatannya 3 hari 3 malam. Kalau dijual tergantung bahan, kalau yang rotan dibayar 60 ribu rupiah kalau yang bahan plastik 70 ribu rupiah. Kadang juga makan dari hasil kebun, " ungkapnya.
Kadang jika ia merasa bosan, dengan memakai sebuah tongkat ia berjalan ke sebuah lapangan untuk menyaksikan anak-anak bermain sepakbola.
"Kalau atok bosen berjalan dengan tongkat nih lah ke lapangan sebelah tidak jauh tidak, lihat anak-anak main ball (sepakbola). Kadang disebelah tuh kan ada tempat duduk, jadi ngobrol sama orang disitulah. Kalau malam atok tetap digubuk inilah guyur-guyur menganyam, " ucapnya.
Tak banyak yang diharapkan atok Antat, ia hanya berharap rumah gubuknya ada pasokan listrik untuk membantunya bekerja di malam hari.
"Kalau ditanya keinginan banyak keinginan pak, tapi adalah kadangkala bantuan dari masyarakat atau pemerintah beras, mie dan minyak dan lain-lain . Alhamdulillah kayak raya (Idul Adha) kemarin dapat daging satu kilogram, tapi keinginan atok bisa ada lampu (listrik) itu sajalah. Biar kalau malam tuh bisa membantu bekerja ngayam way nih, karena selama ini atok agak susah karena hanya mengandalkan senter atau lampu pocong. Sejak tahun berapa lah lama pernah diajukan oleh pak Kadus, tapi belum ada tanggapan soal lampu dirumah atok nih," jelasnya.
Mengetahui kisah atok Antat, Kapolsek Kelapa IPTU AF Pulungan berharap ada campur tangan pemerintah maupun masyarakat sekitar untuk sedikit membantu atok Antat.
"Kami dari Polsek Kelapa dan jajaran pengurus Desa Tugang, Dusun Bujang ini mengharapkan bantuan dari pemerintah maupun masyarakat yang bisa meringankan beban sesama. Karena atok Antat ini sudah lebih dari 30 tahun tinggal dirumahnya tanpa ada penerangan, saat ini ia bekerja dengan penerangan seadanya menggunakan lampu senter, " ujar Kapolsek.
Kapolsek menambahkan, pihaknya bersama perangkat desa sedang berusaha mengurus administrasi bantuan pengadaan listrik.
"Kami harapkan ke desa untuk membuat surat pengajuan listriknya, nanti kami bantu dorong ke PLN. Mudah-mudahan kedepan adalagi yang bisa membantu meringankan kehidupan atot Antat ini, " tambahnya.
Editor : Muri Setiawan