"Kami berharap bantuan yang disalurkan oleh Pos Indonesia khususnya di KCU Tanjung Pandan bisa lebih banyak karena sesuai informasi yang kami terima sampai saat ini belum semua. Semoga semua bantuan bisa disalurkan melalui Pos Indonesia," tuturnya.
Sementara itu petugas juru bayar Pos Indonesia Sudarsono menjelaskan mekanisme yang ditempuh saat penyaluran bantuan secara door to door.
"Kami yang ditugaskan dari satgas pembagian bantuan sembako dan PKH triwulan II ini kami membayarkan door to door kepada KPM yang berhalangan mengambil sendiri ke Kantorpos. KPM tersebut sebelumnya sudah didata melalui PSM desa yang memberikan list untuk antaran kepada kami. Setelah kami mendapatkan list antaran tersebut, maka saya sebagai petugas juru bayar door to door akan langsung menuju ke rumah para KPM," ujar Sudarsono.
Sebelum mengantarkan bansos ke rumah KPM, Sudarsono dan petugas juru bayar lainnya melakukan sejumlah persiapan.
"Kami sebagai petugas juru bayar wajib menerima list KPM dulu. Setelah itu kami mengecek posisi danom KPM. Kemudian kami meminta panjar untuk melakukan pembayaran. Setelah itu kami langsung menuju lokasi pembayaran. Rata-rata saya mengantarkan bansos untuk 5-10 KPM per hari," jelasnya.
Lantaran melakukan pengantaran bantuan di daerah 3T yang tidak selalu terdapat sinyal selular, Sudarsono biasanya memastikan dahulu apakah di titik lokasi pengantaran tersedia sinyal.
"Sebelum melakukan pembayaran kami memastikan titik lokasi yang sinyalnya stabil karena untuk pembayaran bansos sembako dan PKH ini kami tidak diizinkan untuk mode offline. Kendala lainnya paling hanya kendala cuaca tidak terduga, kadang panas, kadang hujan. Kalau kendala teknis tidak ada," katanya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta