Dampak PPKM, Jumlah Penumpang Pesawat di Babel Turun 50%

PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Jumlah penumpang pesawat di Bandara Depati Amir Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Babel Bangka Belitung (Babel), mengalami penurunan drastis. Hal itu terjadi saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) disejumlah daerah di Indonesia, yang dijadwalkan berakhir 2 Agustus 2021.

General Manager (GM) Angkasa Pura (AP) II Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Muhammad Syahril mengatakan, jumlah penumpang mengalami penurunan hingga 50 persen.

Baca Juga

PJ Gubernur Babel Resmikan BKK, Menjadi Garda Terdepan dalam Pengendalian Penyakit Menular

"Kondisi penerbangan saat ini setelah PPKM level 3-4 pada 26 Juli kemarin, ada penurunan sekitar 50 persen untuk jumlah penumpang," katanya, Kamis (29/7/2021).

Penumpang pesawat melalui Bandara Depati Amir Pangkalpinang, lengkapi dokumen keberangkatan. Foto: lintasbabel.id/ Haryanto.

Penurunan itu, juga diikuti pengurangan jumlah penerbangan 54 hingga 60 persen. Bandar Depati Amir Pangkalpinang sendiri melayani penerbangan dengan tujuan Belitung, Palembang dan Jakarta.

Baca Juga

Bandara dan Pelabuhan di Babel Siap Layani Mudik Lebaran, Suganda : yang Kita Jaga Mood Masyarakat

Sementara, bagi penumpang yang akan menggunakan jasa penerbangan saat ini, wajib melengkapi beberapa syarat tambahan, yang berbeda dari sebelumnya.

"Kalau sebelum PPKM yang tanggal 26 Juli ini hanya tujuan Jakarta yang perlu PCR. Namun sekarang ini tujuan Palembang dan Belitung juga perlu PCR, karena Pelembang dan Belitung juga PPKM level 4. Jadi seluruh penerbangan lewat Bandara Depati Amir Pangkalpinang harus ada dokumen PCR," ujar Syahril.

Seperti diketahui di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tiga kabupaten sedang menerapkan PPKM level 4, yakni Bangka Barat, Belitung dan Belitung Timur. Sedangkan Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Bangka Induk, diberlakukan PPKM level 3.

Baca Juga

Antisipasi Kepadatan Penumpang, Kapolda Babel Cek Kesiapan Bandara Depati Amir

PPKM diterapkan guna menekan jumlah kasus Covid-19 yang belakangan ini mengalami lonjakan. Untuk itu, warga diimbauan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, agar pandemi ini segara berlalu.

Editor : Muri Setiawan