get app
inews
Aa Text
Read Next : Mabuk Saat Mengemudi, Sopir Ertiga Seruduk Sepeda Motor di Kota Pangkalpinang

Awal Tahun 2024, Telah Terjadi 22 Lakalantas dan 9 Orang Meninggal Dunia di Wilayah Bangka Barat

Selasa, 09 April 2024 | 20:43 WIB
header img
Kapolres Bangka Barat, AKBP Ade Zamrah. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Oma Kisma.

BANGKA BARAT, Lintasbabel.iNews.id - Satlantas Polres Bangka Barat telah memetakan sebanyak 12 titik rawan kecelakaan dengan tingkat fatalitas tinggi, sebab awal tahun 2024 saja telah terjadi sebanyak 22 kecelakaan, yang melibatkan puluhan korban dengan rincian, 9 orang meninggal dunia, 12 luka ringan dan 16 orang mengalami luka berat. 

"Untuk lakalantas sendiri di wilayah hukum Bangka Barat,  kita mulai dari kelapa, terutama jalur-jalur utama ini, memang terdapat sekitar 12 titik rawan, kita cermati," kata Kapolres Bangka Barat, AKBP Ade Zamrah, Selasa (9/4/2024).

Tingginya angka kecelakaan di Kabupaten Bangka Barat (Babar), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menurut AKBP Ade Zamrah, disebabkan human eror yang tidak tertib saat berkendara. 

"Penyebab, masih dominan kurang tertib dan taatnya para pengendara, seperti tidak memakai helm, kemudian over speed kecepatan, kemudian di pertigaan persimpangan, terkadang mereka lalai dan acuh dan berakibat fatal kepada pengendara itu sendiri," ujarnya. 

Untuk mengantisipasi kecelakaan kembali terjadi, ditambah arus mudik lebaran 2024. Polisi setempat telah membangun posko-posko yang akan ditempati personil Satlantas, untuk memberikan peringatan kepada pengendara.

"Mudah-mudahan dengan adanya penyebaran personil, setidaknya bisa memberikan early warning kepada pengendara, tidak kebut-kebutan dan mematuhi aturan lalu lintas," ucapnya. 

Selanjutnya, AKBP Ade Zamrah juga mengimbau pengendara untuk lebih waspada dengan genangan air, yang dapat menyebabkan jalan licin dan berakibat kecelakaan lalulintas. 

"Kemarin terakhir karena cuaca hujan, itu aquaplaning, itu juga harus di waspadai oleh masyarakat, jadi kalau kondisi hujan disarankan jangan kecepatan tinggi, itu bahaya sekali," katanya. 

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut