get app
inews
Aa Text
Read Next : Perumdam Bangka Barat Dapat Penghargaan Kinerja Terbaik BPKP

Investasi Produk Air Mineral, Targetkan dapat Meningkatan PAD Bangka Barat

Selasa, 08 Februari 2022 | 14:33 WIB
header img
Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming (foto : ist)

BANGKA BARAT, lintasbabel.id - Guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Barat berencana akan berinvestasi dengan meluncurkan produk air mineral kemasan. Untuk bahan baku produk air kemasan mineral ini, bakal menggunakan sumber air yang berada di kawasan Bukit Menumbing, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat. 

"Kita ada sumber daya alam, ada air wacana adalah air menumbing. PH air menumbing itu saja ada tujuh sampai. Kalau ini jadi, jangan lupa kalau air kemasan Bangka Barat ini jadi nantinya dia akan bisa mengalahkan merk lain," ujar Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming, Selasa (8/2/2022). 

Selain itu, juga pihaknya akan memaksimalkan potensi Bukit Menumbing, baik dari sisi sejarah yang akan menjadi potensi wisata di Bangka Barat. 

"Kami sudah mengirim tim untuk melihat titik-titiknya air, nanti salah satunya akan ada produk kemasan. Alam sejarah juga ada kita lengkap, tinggal kita angkat ini semuanya dan ini akan membuat orang berinvestasi di bidang pariwisata," ucapnya. 

Sementara itu pihaknya juga berencana membangun Hydrocarbon Aerosol Propellant (HAP) Pertamina, yang merupakan produk turunan dari gas yang dihasilkan kilang Pertamina. 

"Bicara mineral kita punya pasir silika yang selama ini belum pernah diangkat, kalau itu jadi insyallah PAD bisa naik. Kalau ini (HAP) jadi bisa langsung ke Bangka Barat, lewat pipa bawah laut. Ini yang akan kita sampaikan buat proposal bersama, sudah diskusi dengan PT Timah dan Pertamina," katanya. 

Dengan rencana investasi dari berbagai sektor tersebut, Bong Ming Ming menargetkan PAD Kabupaten Bangka Barat akan bertambah sekitar Rp 10 Miliar per tahun. 

"Kalau bicara silika bicara HAP Pertamina dan segala macam, kalau itu jadi kita bisa kerjasamakan. Dengan PT. Timah untuk pengolahan IUP PT Timah yang selama ini IUP PT Timah, diambil tapi perizinan tidak ada. Kalau itu saja bisa kita rangkul, bisa diatas Rp 10 Miliar dari situ saja belum yang lainnya," ujarnya. 

Editor : Haryanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut