Dari 2.000 penumpang dan ABK, hanya 180 orang yang berhasil diselamatkan oleh sebuah kapal Inggris yang kebetulan sedang melintas. Sementara, muatan berupa kargo barang yang sebagian besar berbentuk keramik dan tembikar tenggelam bersama sang Bintang Sejati.
Pada 12 Mei 1999, situs tenggelamnya Tek Sing ditemukan dan dijarah oleh pemburu harta karun asal Inggris, Michael Hatcher. Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) ini sempat lolos begitu saja dalam jumlah 350 ribu keping keramik yang dikemas dalam puluhan kontainer ke Australia.
Pemerintah Australia yang mencurigai lolosnya harta karun bernilai tinggi ini, kemudian menghubungi pemerintah Indonesia yang kemudian membentuk panitia nasional BMKT. Namun upaya ini sedikit terlambat, hanya sebagian dari benda antik itu yang memberikan nilai ekonomi bagi Indonesia.
Editor : Muri Setiawan