16 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Terjadi di Bangka Barat, Pelaku adalah Orang Terdekat Korban

BANGKA BARAT, Lintasbabel.iNews.id - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) mencatat sebanyak 16 perkara kasus kekerasan perempuan dan anak terjadi wilayah Bangka Barat.
Dikerahui, 16 perkara kekerasan terhadap perempuan dan anak itu terjadi sepanjang Januari hingga September 2023.
"Kasus kekerasan perempuan dan anak yang terjadi di kita dari awal Januari 2023 sampai saat ini sudah ada 16. Itu semuanya sudah ditangani dan paling banyak kasus pada anak-anak baik itu kekerasan, perundungan, pelecehan seksual dan lainnya," kata Kepala DP2KBP3A Bangka Barat, Sarbudiono, Senin (25/9/2023)
Sarbudiono menyampaikan, sejauh ini pelaku kasus kekerasan perempuan dan anak sesuai data yang dihimpun dari lapangan bukan orang jauh korban. Melainkan orang terdekat korban seperti di Tempilang beberapa bulan lalu, pelaku adalah ayah tirinya.
"Kami dari pemda berupaya bagaimana berikan paling tidak pendampingan dan perlindungan supaya trauma, psikis yang terganggu pada korban bisa sembuh. Kalau penanganan kekerasan, itu kita kembalikan ke pihak berwajib, kita sifatnya pendampingan," ujarnya.
Ke depan, kata dia, pihaknya akan terus berupaya agar bagaimana menekan kasus kekerasan perempuan dan anak di daerah ini. Dengan melaksanakan sosialisasi ke masyarakat dengan turun ke sekolah terkait pencegahan baik dari orang tua dan pihak sekolah.
Editor : Muri Setiawan