BANGKA BARAT, Lintasbabel.iNews.id - Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Sejiran Setason (Perumdam TSS), Najamuddin menyampaikan ketersediaan air bersih di wilayah Kecamatan Mentok dan sekitarnya cukup mengkhawatirkan.
Kondisi sumber air baku Perumdam Argo Tirto Bangka Barat. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Rizki Ramadhani.
Namun, berbeda dengan yang terjadi di wilayah Parittiga dan Tempilang. ketersediaan air bersih untuk sambungan pelanggan rumah masih cukup memadai, setidaknya hingga November 2023 mendatang.
"Ketersediaan air bersih kami anggap cukup sampai Oktober atau November di Parittiga dan Tempilang. Yang jadi permasalahan saat ini hanya di Mentok, sebab sejumlah sumber air baku mengalami penyusutan," kata Najamuddin, Senin (18/9/2023).
Najamuddin menambahkan, sumber air baku di wilayah Mentok yang mengalami penyusutan itu diantaranya Kolong Argo Tirto di bawah kaki Bukit Menumbing. Kolong Menjelang 1 dan 2 serta yang baru-baru ini terjadi yaitu Sungai Puput I.
"Itu mengalami penyusutan yang sangat drastis, kolong argo tirto itu sangat tipis bahkan sudah kering. Walaupun kami sudah melakukan tindakan suplesi dari kolong sekitar. Tapi masih bisa kita operasikan walaupun waktunya sedikit," katanya.
"Tapi masih bisa melayani wilayah Skip dan Sinar Menumbing, tapi jamnya tidak panjang, 3 jam pagi dam 3 jam sore. Itu sudah kami umumkan. Lalu di Puput, yang mengandalkan kolong menjelang itu terbata-bata juga, ketika kami ngisi air baru di suplai," katanya.
Sedangkan wilayah Keranggan Atas, Menjelang dan Tanjung Kalian masih bisa pihaknya distribusikan air bersih. Namun melihat kondisi sumber air baku saat ini, diperkirakan Perumdam TSS hanya bisa melayani distribusi air hingga dua pekan ke depan.
"Kami tetap berusaha mencari titik yang bisa suplesi ke kolong air baku kami. Untuk daerah jauh, misalnya Sawah, Kampung Jawa, Tanjung dan Teluk Rubiah, Menara Air itu memang tersendat. Tapi kami ada tindakan untuk pelangga, kami bisa membantu dengan mobil tangki. Silahkan dilaporkan ke bagian hubungan langganan," tuturnya.
Editor : Muri Setiawan