get app
inews
Aa Text
Read Next : Curi Tabung Gas 3 Kg Demi Narkoba, Pria di Bangka Barat Ditangkap Polisi

Masyarakat Suku Jerieng Bangka Barat Gelar Tradisi Taber Gunung, Minta Dijauhkan dari Marabahaya

Rabu, 02 Agustus 2023 | 20:00 WIB
header img
Masyarakat Adat Suku Jerieng menggelar tradisi Taber Gunung. Foto: Istimewa.

BANGKA BARAT, Lintasbabel.iNews.id - Masyarakat adat Suku Jerieng menggelar tradisi sedekah gunung atau biasa disebut dengan taber gunung di Bukit Penyabung, pada Rabu (2/8/2023). 

Tradisi tersebut tepatnya berada di Desa Pelangas, Kecamatan Simpangteritip, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Provinsi Bangka Belitung (Babel). Ketua Suku Adat Suku Jerieng Janum mengatakan tradisi ini biasanya digelar pada saat 14 hari bulan purnama. 

"Tradisi ini telah digelar oleh keturunan batin gunung yang pertama yaitu Kek Adung. Setelah beliau wafat dilanjutkan Kek Weng sampai tahun 1900 an dan dilanjutkan Kek Fit sampai tahun 1920 an. Setelah itu dilanjutkan Kek Imam sampai tahun 1945," ujar Janum. 

Setelah itu, tradisi tersebut dilanjutkan oleh Kek Pot hingga tahun 1950. Bersambung ke Kek Dramen hingga tahun 1966 dan dilanjutkan oleh Kek Gebel hingga tahun 1998. Kek Gebel sendiri merupakan ayah Janum yang saat ini melanjutkan tradisi tersebut. 

"Saya sebagai generasi kedelapan yang melanjutkan tradisi ini sebagai batin gunung. Di dalam tradisi ini ada tiga proses yang biasa kami laksanakan yaitu pra acara atau persiapan, acara inti atau pemandian gong tua dan taber gunung dan setelah acara yaitu hiburan," katanya. 

Janum mengatakan sedekah gunung ini merupakan tradisi tahunan yang digelar oleh masyarakat Suku Jerieng. Tujuan dari sedekah gunung ini sebagai bentuk pengharapan agar terhindar dari segala marabahaya. 

"Pada intinya prosesi taber gunung ini kita laksanakan tujuannya sebagai wujud pengharapan kepada Allah SWT melalui penghuni tanah air kita agar masyarakat suku jerieng diberikan kesuburan ladang serta terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya. 

Janum menuturkan, tradisi ini sebenarnya telah dilaksanakan pada Senin (1/8/2023) tadi malam. Selesai salat maghrib, ada prosesi pembacaan doa selamat, dilanjutkan memandikan alat musik tradisional berupa gong tua dan acara hiburan dambus hingga tengah malam. 

"Pagi tadi setalah mandi dan makan itu masyarakat berkumpul di rumah saya. Dari rumah kita menuju balai adat desa dan di sana tadi ada prosesi tari tabuh atau tari yang dilaksanakan ramai-ramai. Setelah kita kita lanjutkan perjalanan ke makam di Pelangas," tuturnya. 

"Jadi kita ziarah tadi ke makam leluhur Desa Pelangas, ada beberapa sesepuh atau leluhur kita yang kita ziarah tadi seperti Kek Fit, Kek Adung, Sabdi. Kita bersihkan makamnya, kita siram air. Barulah setelah itu kita lanjutkan berjalan kaki ke Bukit Penyabung," ucapnya.

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut