BANGKA, Lintasbabel.iNews.id - Alfi Al Ghazali, bocah 9 tahun meninggal dunia terseret ombak saat mandi di Pantai Matras, Minggu (11/6/2023) siang. Korban saat itu sedang mandi bersama 2 orang rekannya yang berhasil diselamatkan. Korban berhasil ditemukan sekitar kurang lebih 15 menit dari kejadian dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Korban merupakan pengunjung asal Desa Sinar Sari Kecamatan Kelapa, Bangka Barat. Bocah malang tersebut terseret gelombang saat mandi di Pantai Matras Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Minggu (11/6/2023) siang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bangka, Ridwan menerangkan pihaknya mendapat informasi awal dari warga mengenai kejadian di lokasi wisata tersebut. Bocah laki-laki bernama Alfi Al Ghazali (9) yang mengalami musibah berlibur ke Pantai Matras bersama keluarganya.
Sekitar pukul 12.30 WIB, korban bersama dua orang sepupunya mandi di dekat pantai berbatu yang kala itu air sedang surut. Tak diduga datang gelombang besar yang membuat korban terseret ke tengah laut.
"Kedua orang sepupu korban melihat korban tenggelam lalu berteriak sehingga didengar oleh pengunjung di sekitar pantai. Pengunjung langsung bergegas membantu menarik korban dari laut ke daratan," kata Ridwan.
Ia melanjutkan, korban kemudian sempat diberikan pertolongan pertama, yang karena tidak membuahkan hasil lalu dibawa menggunakan mobil ke rumah sakit Medika Stania Sungailiat.
Nahas, nyawa korban tidak terselamatkan dan dinyatakan pihak rumah sakit meninggal dunia.
"Korban dinyatakan meninggal pada pukul 13.20 WIB. Anggota BPBD Bangka bersama relawan Laskar Sekaban mendampingi jenazah dan menghantarkan jenazah ke rumah duka di Desa Sinar Sari Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat," katanya.
Sementara itu, Hasana yang merupakan nenek korban tak menyangka bahwa korban tenggelam tersebut adalah cucunya sendiri.
"Kedenger info ade orang teriak, ada anak kecil tenggelam, tapi saya nggak tahu, pas di bawa ke darat, nah ternyata cucu saya, ini cucu saya," kata Hasana saat di Rumah Sakit Media Stania.
Editor : Muri Setiawan