PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Ratusan penambang mendatangi kediaman salah satu pengurus Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Yudi Amsoni, Kamis (6/1/2022). Para penambang ini, bahkan meminta Yudi angkat kaki dari wilayah Belitung Timur. Kediaman Yudi di Desa Sukamandi, RT 03, RW 02, Kecamatan Damar Kabupaten, Belitung Timur, mendadak ramai dipadati penambang, dan hanya tampak beberapa orang saja dari aparat keamanan.
Perkara yang dilayangkan para penambang timah ini, akibat postingan Yudi di media sosial facebook, yang dinilai para penambang mengganggu aktifitas mereka, sehingga ditertibkan oleh pihak berwajib.
Video yang dibuat Yudi di akun Facebooknya Cinta Belitong ditayangkan dan diunggah pada tanggal 8 Desember 2021 pukul 22.21 WIB.
Dalam postingannya, Yudi Sengak menuliskan caption "Tolong Hentikan jangan Rusak Sungai dan Hutan Mangrove kami".
Tak lupa dia membubuhkan 12 hastag, yakni:
1. #PRESIDEN_RI
2. #KAPOLRI
3. #KLHK
4. #GAKKUM_LHK
5. #KAPOLDA_BABEL
6. #KAPOLRES_BELTIM
7. #WALHI
8. #ICW
9. #ForDAS_Babel
10. #BUPATI_BELTIM
11. #DPRD_BELTIM
12. Detik.com
Yudi tampak mengambil video dari atas sebuah kapal, dimana tampak puluhan unit ponton tambang inkonvensional sedang beraktivitas.
"Ini aktivitas ilegal minning di Das Sungai Manggar, Kabupaten Belitung Timur, di kawasan hutan mangrove, dan ini limbahnya, tailingnya dibuang ke tengah sungai. Jadi, pagi hari menjelang siang hari ini, kami bersama DInas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung Timur, Forum Daerah Aliran Sungai Belitung Timur, Tokoh Masyarakat, Perwakilan masyarakat nelayan, bersama-sama sidak ke lokasi ilegal minning," kata Yudi dalam videonya.
Yudi juga sempat menghitung jumlah unit tambang timah ilegal tersebut.
"Sekitar 40-an set ponton TI Rajuk Tower. Kita lihat air sungai sangat keruh, dan disana mangrove-mangrovenya banyak yang mati. Semoga Gakkum KLHK, pak Kapolda Bangka Belitung, Pak Kapolri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bisa menindak lanjuti laporan yang kami berikan. Demikian dari Fordas Belitung Timur," kata Yudi mengakhiri videonya.
Hingga berita ini diterbitkan, video unggahan Yudi sudah disukai oleh 240 akun facebook, dengan 74 kali dibagikan, dan 78 komentar netizen. Sebagian besar netizen mendukung apa yang dilakukan Yudi, dan mengutuk keras aktivitas penambangan ilegal tersebut.
"Ancor,ancor,,mun nelayan ngambik bakau didende,,,,itu ngancor,,,,ek,,,dakke bebunyi,,," tulis Em** Ma**.
"Semoga para penegak hukum di belitung timur terbuka hatinya untuk menertibkan tambang di belitung timur... Demi kelestarian lingkungan dan ekosistem di belitung timur," tulis As**** Ja**.
"Semoga yang merusak dan yang menyuruh merusak di adili oleh alam itu sendiri," timpal Hen***.
"Mati aku nang lah gituh rupe nya ......sasak juak aparat 2 di belitung ini dax deh bertindak," tulis De*** Ab****.
Ternyata, postingan video Yudi inilah yang membuat para penambang gerah, hingga mendatangi kediamannya dan meminta Yudi menghapus postingan ini serta angkat kaki dari Pulau Belitung.
Editor : Muri Setiawan