PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Perusahaan telekomunikasi raksasa China, Xiaomi membantah telah memberikan dukungan terhadap agresi militer Rusia ke Ukraina. Sebelumnya, National Agency on Corruption Prevention /Badan Nasional Pencegahan Korupsi (NACP) Ukraina merilis daftar perusahaan sponsor perang Rusia, dimana Xiaomi termasuk didalam daftar tersebut.
Pernyataan resmi Xiaomi atas tuduhan mendanai perang Rusia. Foto: Twitter.
Pada awal invasi Rusia, Ukraina getol meminta dukungan negara-negara lain maupun perusahaan-perusahaan raksasa untuk mengisolasi Rusia. Upaya ini bertujuan agar Putin menghentikan invasinya dan menarik mundur seluruh pasukannya.
Tidak sedikit perusahaan asing menutup kantor dan menghentikan aktifitasnya di Rusia sesuai permintaan Ukraina, namun banyak pula yang tetap memilih beroperasi seperti biasa, karena menilai agresi yang dilancarkan 24 Februari 2022 tersebut tidak berkaitan dengan bisnis mereka.
"Xiaomi adalah perusahaan eletronik konsumen, semata-mata menawarkan produk untuk masyarakat sipil dan komersial. Kami percaya bahwa setiap konsumen di dunia memiliki hak atas akses perangkat informasi dan informasi di internet. Kami memiliki konsumen bisnis di lebih dari 100 negara dan wilayah, dan mematuhi hukum dan regulasi disetiap yuridiksi dimana kami beroperasi," tulis Xiaomi dalam keterangan tertulisnya.
"Kami tidak mendukung tindakan perang apa pun. Kami sepenuhnya merangkul perdamaian dunia. Misi kami adalah membuat semua orang di dunia menikmati kehidupan yang lebih baik melalui teknologi inovatif," kata perusahaan China melalui akun twitter perusahaan.
Editor : Muri Setiawan