PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Penjabat(PJ) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Suganda Pandapotan Pasaribu menyebutkan maraknya aktivitas penambangan timah di Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sangat erat kaitannya dengan pernikahan dini dan stunting.
Hal tersebut juga menjadi pekerjaan rumah (PR) Penjabat Gubernur Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu. Selaras dengan tugas yang diberikan oleh Presiden sebagai Pj Gubenur Babel ketika dilantik 31 Maret lalu, hal utama menjadi fokus kerja adalah inflasi, stunting, kemiskinan ekstrem dan pernikahan dini dan pertambangan.
Untuk itu, Suganda berupaya akan menekan angka prevalensi stunting tersebut di Bangka Belitung ini. Meski sejauh ini ia belum dapat menargetkan.
"Saya tidak bisa menargetkan (penurunan angka stunting), tapi kita akan berupaya menurunkan angka stunting. Akan kita lihat program apa yang bisa kita intervensikan salah satunya pernikahan dini," kata Suganda, Kamis (6/4/2023).
Selain itu, menurut dia, fenomena sebagai penambang timah saat ini sangat menggiurkan bagi masyarakat di Provinsi Bangka Belitung, yang mudah mendapatkan uang, sehingga banyak yang memilih menambang ketimbang bersekolah.
"Semua ada keterkaitannya mulai dari menambang banyak uang, tidak sekolah lalu menikah dini dan terjadilah stunting," ujarnya.
Untuk itu, di masa tugas setahun menjadi Penjabat Gubernur Babel ia akan berupaya menurunkan angka pernikahan dini dan stunting.
"Kalau targetnya tidak berani, lihat secara holistik bukan parsial. Makanya saya akan berupaya untuk masalah pernikahan dini dan stunting ini," katanya.
Upaya yang akan dilakukan yakni dengan membuat program yang saling keterkaitan satu sama lain artinya tidak berdiri sendiri.
"Lihat Babel ini satu kesatuan sehingga program yang dibuat saling keterkaitan, biaya murah, dampak akan lebih nyata dibandingkan jalan sendiri-sendiri," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan