BANGKA, lintasbabel.id - Sebanyak 34 orang anggota Pramuka Saka Bahari binaan Lanal Bangka Belitung (Babel), menggelar Bushcraft, di kawasan Taman Nasional Gunung Maras, Bangka. Bushcraft merupakan keahlian bertahan hidup di alam bebas.
Instruktur Pramuka Saka Bahari Babel, Muhammad Irham, mengatakan, selama berkegiatan selama dua hari, anggota pramuka tersebut dibimbing tiga orang instruktur yang memberikan mereka keterampilan hidup di hutan.
"Meskipun Pramuka Saka Bahari identik dengan kegiatan di laut dan pesisir, namun penting mempelajari teknik dan upaya bertahan hidup di alam bebas," kata Irham, Rabu (30/6/2021).
Irham menuturkan, Pramuka Saka Bahari beranggotakan anak muda berusia 16 hingga 25 tahun.
"Bushcraft merupakan keahlian bertahan hidup di alam bebas yang mempelajari hal-hal dasar dari survival, seperti mendapatkan air dan makanan, membuat hunian, menyalakan api dan lainnya," ujarnya.
Tak sekedar menempa keterampilan, mereka yang mendirikan tenda di Air Terjun Meruyan, menjadikannya refreshing diri dengan keindahan alam sekitar.
"Selain refreshing dan menikmati air terjun dan sejuknya angin di dalam hutan, kegiatan ini bermanfaat bagi pembentukan karakter anak muda, karakter pemberani, menolong sesama dan menurunkan egoisme," ucap Irham.
Para peserta yang mengaku senang, karena dalam kegiatan itu, mereka mendapatkan keterampilan membuat perapian, memasak, membuat hunian, mengenal tanaman dan sebagainya.
"Selama kegiatan dua hari satu malam, banyak pengetahuan yang saya dapatkan terutama tentang alam," kata Dewan Saka Bahari Babel, Sella.
Sementara, bagi peserta Bushcraft lainnya, Eva Ramadhani, banyak pengalaman berharga yang didapatnya selama berkegiatan.
"Kegiatan ini seru, menantang dan asyik. Tentunya gak kalah menariknya dengan kegiatan lainnya. Banyak pengalaman yang dapat kami ambil untuk masa depan," ucapnya.
Editor : Haryanto