get app
inews
Aa Read Next : Ketua Forlabb Bateng Minta Warga Tahan Diri, Tidak Unjuk Rasa Soal PLTN

Kelebihan Energi Nuklir sebagai Energi Alternatif

Sabtu, 25 Februari 2023 | 15:14 WIB
header img
PLTN Zaporizhzhia Ukraina. Foto: tangkapan layar.

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Kelebihan energi nuklir sebagai energi alternatif, akan menjadi pembahasan kita kali ini. Terdapat 10 jenis pembangkit listrik di Indonesia, yakni tenaga air, tenaga uap, tenaga gas, tenaga gas uap, tenaga panas bumu, tenaga diesel, tenaga mesin gas, tenaga mikro hidro, tenaga surya, dan tenaga lainnya. 

Data dari BPS, kapasitas terpasang PLN ke-10 pembangkit listrik itu, hingga 2021 mencapai 66.514 (MW), meningkat dibandingkan tahun 2020 yang terpasang sebanyak 65.236 Megawatt (MW).

Sementara, laporan dari Neraca Arus Energi Indonesia yang dipublikasikan oleh BPS menunjukkan bahwa penggunaan energi domestik neto di Indonesia sebesar 9.163 PJ. Sedangkan, dari sisi penyediaan, Indonesia dapat mengekstraksi energi hingga 21.207 PJ dari input alam pada 2020, baik yang berasal dari energi fosil maupun dari energi terbarukan. 

Artinya, total energi yang dapat disediakan oleh alam jauh melebihi total energi yang dibutuhkan untuk keperluan domestik. 

Hingga tahun 2020, sekitar 89 persen konsumsi akhir energi di Indonesia masih tergantung pada sumber daya energi fosil. Bauran energi terbarukan di dalam konsumsi akhir energi Indonesia pada tahun 2020 hanya sebesar 10,71 persen, dimana energi yang berasal dari biomassa memiliki porsi paling besar. Sementara itu, energi terbarukan yang bersumber dari pemanfaatan panas bumi, air, bayu, dan surya, hanya sebesar 2,43 persen.

Realisasi bauran energi terbarukan tersebut masih relatif jauh dari target pembangunan yang tertera di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Pada 2024, porsi energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional ditargetkan menuju 23 persen. Dengan demikian, masih perlu tambahan porsi bauran energi terbarukan sebesar 12 persen lagi untuk bisa mencapai target dalam RPJMN tersebut.

Padahal, dalam kurun waktu 4 tahun, sejak 2016 hingga 2020, bauran energi terbarukan dalam konsumsi akhir energi Indonesia hanya meningkat dari 8,21 persen menjadi 10,71 persen. 

Salah satu energi alternatif adalah nuklir. Seperti yang diketahui, nuklir bagi sebagian besar orang dianggap sebagai ancaman karena cenderung dipakai untuk pembuatan persenjataan. Padahal, nuklir juga bisa dipakai untuk pembangkit listrik alternatif.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah sebuah pembangkit daya thermal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya. Prinsip kerja sebuah PLTN hampir sama dengan sebuah Pembangkilt Listrik Tenaga Uap, menggunakan uap bertekanan tinggi untuk memutar turbin.

Putaran turbin inilah yang diubah menjadi energi listrik. Perbedaannya ialah sumber panas yang digunakan untuk menghasilkan panas. Sebuah PLTN menggunakan Uranium sebagai sumber panasnya. Reaksi pembelahan (fisi) inti Uranium menghasilkan energi panas yang sangat besar.

Jumlah reaktor nuklil di dunia, berdasarkan catatan Bapeten sudah hampir mencapai 400-an, Sejumlah negara-negara besar sudah menggunakan energi nuklir sebagai pembangkit listrik, seperti Jepang, Amerika Serikat, Prancis, China, Rusia, Koresa Selatan, India, Kanada, Ukraina, Inggris Raya, Spanyol, Belgia, Swedia, Jerman, Ceko, Finlandia, Swiss, Belanda dan Slovenia.

Pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sendiri membutuhkan biaya yang tidak sedikit, termasuk pemeliharaannya karena akan melibatkan para ahli yang benar-benar memahami seluk beluk reaktor nuklir.

Selain itu, terdapat resiko limbah radioaktif yang dihasilkan dari PLTN yang dapat bertahan hingga ribuan tahun. Hal ini dikhawatirkan dapat mengancam keselamatan publik.

Dibalik itu semua, ternyata PLTN memiliki beberapa kelebihan. Apa saja kelebihan energi nuklir sebagai energi alternatif? Berikut penjelasannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

Kelebihan Energi Nuklir sebagai Energi Alternatif

1. Lebih Murah

Memang, pembuatan atau instalasi PLTN membutuhkan biaya yang sangat besar. Hanya saja, dari segi biaya operasionalnya akan jauh lebih murah jika dibandingkan operasional energi lainnya.

2. Kapasitas Energi yang Dihasilkan Besar

Tenaga nuklir pada satu PLTN mampu menghasilkan kapasitas energi hingga 1 GWe (Giga Watt elektrik).

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), hingga April 2021, kapasitas PLTU mencapai sebesar 34.668 Mega Watt (MW) atau dengan porsi sebesar 48% dari total pembangkit listrik di tanah air 72.889 MW.

3. Atasi Krisis Energi

Penggunaan energi nuklir sebagai energi alternatif, dapat mengatasi krisis energi yang kini tengah dihadapi dunia. Selama ini sumber energi listrik paling banyak menggunakan energi fosil atau alam, yang suatu saat bisa habis.

4. Tidak Menghasilkan Gas Rumah Kaca

PLTN mampu menghasilkan listrik tanpa mengeluarkan polutan udara seperti yang terjadi di pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil.

Gas rumah kaca yang dimaksud adalah karbon monoksida, karbon dioksida, nitrogen oksida dan ozon.

Itulah tadi kelebihan energi nuklir sebagai energi alternatif, semoga bermanfaat!
 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut