ANKARA, Lintasbabel.iNews.id - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyebut jumlah korban tewas dan kerusakan akibat gempa bumi bermagnitudo 7,8 dan 7,7 terus bertambah. Total korban tewas hingga Sabtu (11/2/2023) malam WIB sudah ada 21.000 orang atau tepatnya 21.043.
Sementara ratusan ribu bangunan tempa tinggal tak bisa dihuni lagi, pasca dua gempa dahsyat yang terjadi di hari yang sama. Kedua gempa itu berlangsung dalam selang waktu 9 jam bertitik pusat di provinsi yang sama yakni Kahramanmaras.
"Total 21.043 orang meninggal dan 80.097 warga menderita luka," kata Erdogan, saat berkunjung ke provinsi terdampak, Diyarbakir, dikutip dari Sputnik.
Gempa kali ini, kata Erdogan, tiga kali lebih kuat daripada guncangan bermagnitudo 7,4 pada 1999. Gempa saat itu menewaskan lebih dari 17.000 orang.
Erdogan menegaskan pemerintah akan segera membangun gedung baru bagi warga yang terdampak. Bangunan itu akan dibuat tiga sampai empat tingkat dan ditargetkan rampung dalam setahun.
Menurut Erdogan, pembangunan gedung baru akan dimulai dalam beberapa pekan mendatang.
Erdogan menyoroti maraknya kriminalitas di lokasi gempa. Pemerintah akan bertindak tegas kepada siapa saja yang mengambil kesempatan dari penderitaan orang lain.
Dia menegaskan, siapa saja yang terlibat pernjarahan dan kejahatan lainnya di lokasi gempa akan ditindak tegas.
Editor : Muri Setiawan