Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas, STIE IBEK Gelar Pelatihan

BANGKA TENGAH, lintasbabel.id - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) IBEK Pangkalpinang, menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Program Studi Manajemen Dosen bersama Mahasiswa dalam satu rangkaian kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program Membangun Desa, Selasa (21/12/2021).
Pelatihan dilakukan di Desa Cambai, Kecamatan Namang Kabupaten Bangka Tengah, yang diikuti oleh 28 pelaku UMKM, dan dihadiri Disperindagkop UMKM oleh Penyuluh UMKM Desa, Kabid Litbang Badan Perencanaan Pembangunan Bangka Tengah, Pengurus PKK dan RT Desa Cambai.
Pelatihan tersebut mengusung tema Era Revolusi 4.0 Tingkatkan Kapasitas UMKM ini, diharapkan memberikan kontribusi terhadap perkembangan UMKM di Babel, khususnya di Desa Cambai agar UMKM dapat meningkatkan kapasitasnya dan naik kelas.
Narasumber pelatihan, Nelly Astuti menegaskan, UMKM menyumbang peran besar terhadap ekonomi, baik dari tenaga kerja maupun produk domestik bruto (PDB). Pada kuartal II tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Babel sebesar 6,85% , memberikan peluang kepada pelaku UMKM untuk terus berperan dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Tetapi sayangnya masih banyak kendala yang dihadapi untuk berkembang dan berdaya saing, mulai dari modal usaha, kemudian kurang tahu cara membesarkan bisnis dan kurangnya inovasi produk. Mereka juga kerap kesulitan dalam distribusi dan pemasaran, serta daya saing yang rendah," katnya.
Maka dari itu, menurut dia, pelaku UMKM dituntut kreatif, inovatif, adaptif, kolaboratif dan proaktif untuk bisa berkembang dan naik kelas disamping harus adanya pendampingan dari stakeholder terkait.
"UMKM ini harus naik kelas, caranya harus ada pendampingan, pelatihan, monitoring dan juga fasilitasi untuk mereka meningkatkan usahanya," ujarnya.
Pendampingan yang dilakukan kata dia, mulai dari membina pelaku UMKM untuk memperbaiki usahanya, mulai dari kemasan, manajemen pengelolaan, pengurusan izin, branding dan pemasaran.
"Peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan, dorong pelaku UMKM untuk meningkatkan usahanya dengan akses pembiayaan dan perluasan skema pembiayaan," tukasnya.
Dosen STIE-IBEK ini melihat, banyak UMKM yang belum memanfaatkan pemasaran online, teknologi 4.0 harus dimanfaatkan pelaku UMKM untuk bisa naik kelas. Selain itu, banyak juga yang belum memperhatikan brand atau merek produk.
Digitalisasi UMKM mau tidak mau harus dilakukan oleh pelaku UMKM untuk memasarkan produknya lebih luas dan berdaya saing.
"Dampingi pelaku UMKM untuk memasarkan produk memanfaatkan teknologi, tetapi sebelum itu produk terlebih dahulu diperbaiki kemasannya agar lebih menarik, kualitasnya juga ditingkatkan. Dengan teknologi, pemasaran lebih mudah dan meluas tidak hanya sebatas di desa atau kabupaten, tetapi bisa hingga ke luar negeri," jelasnya.
"Jika pelaku UMKM sudah menguasai dan memanfaatkan teknologi digitalisasi, pelaku UMKM bisa lebih tumbuh berkembang dan berdaya saing dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi," tutupnya.
Kegiatan ini sekaligus menutup Program MBKM Membangun Desa. Penutupan dan penyerahan cinderamatan di serahkan oleh Waket III Kemahasiswaan Deara Shinta Lestari, S.S.T., M.E dan Ketua Program Studi Manajemen Ryan Hasianda Tigor,S.Tr.Sn.,M.M.
Editor : Muri Setiawan