LYMAN, Lintasbabel.iNews.id - Ukraina membongkar kuburan massal tentara dan warga sipil di kota Lyman. Pembongkaran yang dilakukan tim forensik itu untuk menyelidiki penyebab kematian.
Penggalian ini digelar menyusul mundurnya pasukan Rusia dari kota-kota di wilayah Donetsk timur. Penggalian dilakukan pada Selasa (11/10/2022) termasuk seorang bayi berusia satu tahun.
“Ini adalah warga sipil lokal dan pembela kami, prajurit angkatan bersenjata,” kata Gubernur Donetsk, Pavlo Kyrylenko.
Tim forensik berpakaian hazmat putih bergerak di sekitar salah satu situs di permakaman Lyman. Kota ini direbut kembali oleh pasukan Ukraina dari Rusia pada 1 Oktober.
Menurutnya, sebanyak 55 mayat telah digali di kota itu. Kantor kejaksaan mengatakan pihak berwenang telah menghitung, 110 mayat termasuk beberapa anak-anak di permakaman Nova Maslyakivka.
"Yang termuda berusia satu tahun. Dia dimakamkan di sebelah seluruh anggota keluarga yang juga tewas," katanya dalam sebuah pernyataan di situsnya.
Sebuah boneka bersandar di kaki salah satu salib yang menandai kuburan dengan nama Yelena Kisil. Dia lahir 18 Oktober 2019.
Di samping salib lain menandai makam Lyudmila Kisil, lahir 27 Maret 2021. Keduanya meninggal pada 24 Mei 2022, saat pasukan Rusia berjuang untuk merebut Lyman.
Kyrylenko mengatakan, hasil awal pada 55 mayat yang digali menunjukkan kematian akibat cedera ledakan dan proyektil.
"Kami juga tidak mengecualikan adanya penyiksaan, terutama di kalangan korban sipil. Tapi hanya ahli medis pengadilan yang bisa memastikan," katanya.
Di lokasi terpisah sekitar 20 km (15 mil) ke barat di Kota Sviatohirsk, kantor kejaksaan mengatakan petugas penegak hukum telah menggali 34 mayat. Beberapa di antaranya menunjukkan tanda-tanda kematian akibat kekerasan, termasuk luka tembak, tulang rusuk dan patah tulang tengkorak, dan luka akibat ledakan.
"Mayat dua warga yang terbakar juga ditemukan di dalam mobil. Identitas mereka sedang diperiksa," kata kantor kejaksaan.
Pihak berwenang Ukraina telah berulang kali menuduh pasukan Rusia melakukan kekejaman di wilayah pendudukan. Namun tuduhan yang dibantah Moskow.
Bulan lalu mayat 436 orang digali dari sebuah permakaman di kota timur laut Izium setelah dibebaskan. Kata pejabat setempat, sebagian besar tampaknya meninggal karena kekerasan.
Editor : Muri Setiawan