PANGKALPINANG, lintasbabel.id - Ketua Gerakan Ekonomi Kreatif Bangka Belitung (Babel), Melati Erzaldi menyebutkan Provinsi Kepulauan Babel saat ini masih kekurangan penjahit profesional di bidang Fitting dan Cutting. Hal ini dinilai seringkali membuat brand fashion lokal kewalahan saat menerima orderan dalam jumlah besar.
"Salah satu permasalahan di Bangka Belitung di bidang fashion saat ini kekurangan tukang jahit," kata Melati Erzaldi, Senin (3/10/2022).
Ia menyebutkan, penjahit yang bagus di bidang Fitting dan Cutting masih kekurangan seringkali menjadi rebutan oleh brand -brand lokal saat mendapatkan pesanan banyak.
"Tukang jahit ini bisa jadi rebutan dari brand A. brand B. brand C, yang dicarikan tukang Fitting dan Cutting bagus karena mempunyai keahlian khusus ini menjadi PR (pekerjaan rumah)," ujarnya.
Melati menuturkan, salah satu contoh yang pernah tejadi yaitu ketika Presiden RI Joko Widodo memakai baju adat Bangka Belitung Paksian, yang menyebabkan pesanan baju adat tersebut sempat membeludak.
"Ketika Baju Adat Babel dipakai bapak Presiden Joko Widodo baju paksian sempat viral, hingga pesanan membeludak, dan permasalahan kita saat ini masih terkendala dengan tukang jahit, keinginana pembeli sudah cukup besar tetapi kemampuan galeri itu saat ini menjadi permaslaahan," katanya.
Walaupun masih terkendala masalah penjahit, Melati menuturkan saat ini sudah banyak brand-brand fashion lokal yang setara dengan brand nasional.
"Jadi, kalau saya lihat, keinginan dari beberapa pelaku ekonomi kreatif di Bangka Belitung mindsetnya sudah Go Nasional," ujarnya.
Editor : Muri Setiawan