Kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari catatan sejarah panjangnya dan faktor-faktor yang mendasari baik semangat untuk membebaskan diri dari belenggu penjajah serta rasa keberanian untuk membela kebenaran yang diutamakan, yang kala itu indonesia menginginkan pembebasan dari para penjajah.
Pertumpahan darah yang dilakukan para pahlawan kala itu baik melalui perang fisik maupun pertarungan pemikiran oleh para aktor sejarah kala itu yang tetap istiqomah meski sering mengalami kekalahan yang pada akhirnya tetap bangkit untuk merebut kedaulatan.
Sejarah mencatat tepat pada tanggal 17 agustus 1945 bangsa indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya dimana hal tersebut merupakan suatu hal yang diimpikan serta didam-idamkan oleh setiap negara.
Kini tepat 77 tahun kemerdekaan indonesia berlalu sejak proklamasi dikumandangkan. Bangsa indonesia yang terkenal dengan sebutan patriotisme dan nasionalismenya jangan sampai terlelap, terpejam dalam kabut, dan hanyut akan nikmat yang ada.
Tantangan masih saja menghantui untuk merebut segala aset kekayaan yang dimiliki oleh negeri. Serta dalam praktiknya kemerdekaan indonesia kali ini jangan sampai hanya sebatas seremonial biasa dengan dalih mengenang jasa para pahlawan.
Bapak proklamator indonesia Ir. Soekarno pernah berkata “perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, sedangkan perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”. Jika melalui perenungan panjang bahwa melalui pesan singkat ini penantian yang telah ditunggu berabad-abad lamanya serta melalui perjuangan yang telah mengorbankan banyak pertumpahan darah dan ratusan ribu jiwa nyawa melayang serasa sangatlah busuk baunya seperti buah yang busuk habis dimakan ulat. Hal tersebut amatlah miris memandangnya seperti buah yang habis digerogoti ulat dari dalamnya.
Editor : Muri Setiawan