ALBUQUERQUE, lintasbabel.id – Muhammad Syed (51), tersangka utama kasus pembunuhan berantai empat pria di Kota Albuquerque, New Mexico, merupakan imigran dari Afghanistan. Hal itu terungkap setelah Polisi New Mexico, AS, berhasil meringkus pelaku pada Selasa (10/8/2022).
Pihak Kepolisian menyebut, pembunuhan itu diduga berakar pada dendam pribadi. Tersangka mungkin memiliki dendam dengan nuansa sektarian sesama muslim.
Penggeledahan di rumah tersangka di Albuquerque menemukan bukti yang menunjukkan pelaku mengenal korban sampai batas tertentu. “Dan konflik antarpribadi mungkin menyebabkan berbagai penembakan itu,” kata polisi dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Rabu (10/8/2022).
Hari ini, polisi menangkap Muhammad Syed (51) sebagai tersangka utama dalam kasus pembunuhan berantai terhadap empat pria muslim di Albuquerque. Tersangka adalah salah satu warga di antara komunitas imigran muslim di kota itu.
Dalam beberapa waktu terakhir, komunitas muslim di Albuquerque dirundung ketakutan akan sosok penembak misterius yang diduga memiliki motif kebencian terhadap umat Islam.
Polisi setempat pun selama berhari-hari telah meningkatkan pengamanan di sekitar masjid-masjid di kota itu, terutama setiap waktu salat.
Sementara itu, Wakil Komandan Kyle Hartsock dari Departemen Kepolisian Albuquerque mengatakan, penyidik masih mengumpulkan motif pembunuhan keempat pria itu. Dia mengatakan, permusuhan sektarian oleh tersangka terhadap korban yang notabene sesama muslim mungkin telah memainkan peran dalam kekerasan.
“Tapi masih belum begitu jelas apakah itu motif sebenarnya, atau apakah itu bagian dari motif, atau apakah ada gambaran yang lebih besar yang kami lewatkan,” katanya kepada wartawan.
Hartsock mengungkapkan, Syed memiliki catatan pelanggaran pidana di Amerika Serikat, termasuk kasus kekerasan dalam rumah tangga, selama tiga atau empat tahun terakhir.
Sejak November lalu, sebanyak empat lelaki muslim ditembak mati di Albuquerque. Serangkaian peristiwa pembunuhan itu mengguncang komunitas Islam di kota terbesar di Negara Bagian New Mexico.
Korban pertama ditembak mati pada November. Sementara, korban terakhir ditembak mati pada Jumat (5/8/2022) malam pekan lalu. Semua korban adalah keturunan Pakistan atau Afghanistan.
Tiga korban terakhir sama-sama memiliki nama belakang “Hussain” atau “Hussein”. Fakta itu membuat keluarga korban percaya bahwa si pembunuh telah memprofilkan mangsanya secara rasial.
Tiga dari empat korban ditembak di dekat Central Avenue di tenggara Albuquerque. Naeem Hussain (25) seorang sopir truk yang menjadi warga negara AS pada 8 Juli, tewas pada Jumat lalu. Kematiannya hanya berselang beberapa jam setelah dia menghadiri pemakaman dua korban lainnya, yakni Muhammad Afzaal Hussain (27) dan Aftab Hussein (41). Afzaal dibunuh pada 1 Agustus, sedangkan Aftab dihabisi pelaku pada 26 Juli.
Korban pertama, Mohammad Ahmadi, seorang Muslim dari Afghanistan, tewas pada 7 November 2021. Sesaat sebelum dibunuh, korban sedang merokok di luar toko kelontong dan kafe yang dia kelola bersama saudaranya di bagian tenggara Albuquerque.
Editor : Muri Setiawan