Optimalkan Kinerja, Kajari Babar Ingin Intelijen Kejaksaan Ada Inovasi Digitalisasi

BANGKA BARAT, lintasbabel.id - Di tengah era globalisasi yang saat ini semakin pesat, diharapkan bidang intelijen Kejaksaan Republik Indonesia harus mampu menyesuaikan diri dan menghadirkan inovasi-inovasi terbaru. Hal ini disampaikan dalam rapat secara online terkait evaluasi kinerja bidang intelijen Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2021, Selasa (26/10/2021). 

Salah satunya dengan cara melakukan digitalisasi dalam rangka pelaksanaan tugas pokok, dan fungsi pokok intelijen Kejaksaan Republik Indonesia. 

Baca Juga

BRIN dan Komisi VII DPR RI Berikan Pelatihan Literasi Digital di Bangka Barat

"Upaya digitalisasi intelijen yang diharapkan tidak hanya digitalisasi dalam urusan administratif yang bersifat pendukung saja, namun juga digitalisasi dalam urusan kegiatan atau operasi intelijen yang menggunakan teknologi survailance, atau monitoring terhadap target dalam rangka penegakan hukum oleh Kejaksaan," ujar Kajari Bangka Barat, Helena Octavianne.

Upaya digitalisasi ini menurut Helena, perlu untuk dapat diterapkan pada satuan kerja Intelijen Kejaksaan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. 

"Berkaitan dengan bidang digital dan teknologi informasi antara lain, yaitu masifnya penggunaan media sosial di kalangan masyarakat yang menjadi salah satu kebutuhan masyarakat, namun terdapat konten negatif yang perlu diwaspadai. Seringkali menimbulkan kesalahpahaman, perdebatan, permusuhan, beredarnya berita atau informasi yang belum jelas kebenarannya," ungkapnya. 

Baca Juga

KPID Babel Gelar Babel Literasi Penyiaran Digital

Kajari Bangka Barat berharap, dengan adanya rapat ini, agar semakin memperkuat peran intelijen Kejaksaan sebagai intelijen penegakan hukum dalam menjaga keutuhan NKRI di era digital. 

"Berharap dari kegiatan ini, sebagai wadah komunitas intelijen guna mendukung pelaksanaan tugas intelijen negara yang cepat dan tepat. Kemudian mengetahui dan memahami dinamika perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), termasuk tren penggunaan media sosial serta dampaknya bagi masyarakat dari perspektif ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan dan keamanan," jelasnya. 

Editor : Muri Setiawan