Fadlul memutuskan untuk tetap masuk Akmil. Sayangnya, perjalanan panjang itu tak berujung manis.
"Saya gagal," kata dia.
Selain mengasah kemampuan akademis, dia juga terus menempa fisik. Setahun berikutnya atau pada 2019, Fadlul kembali mendaftar Akmil. Perjuangan keras disertai doa selama bertahun-tahun membawa hasil membanggakan.
"Di tingkat panda Alhamdulillah saya juga rangking 1 dan akhirnya lulus," ucapnya.
Selama di Jakarta, meski dekat dengan kakaknya, Fadlul tidak tinggal bersama. Dia memilih hidup di salah satu masjid di kompleks perumahan Kodam Jaya di Jatiwarna, Bekasi.
Di situ dirinya menjadi takmir. Di tempat itu pula dia mengajar ngaji anak-anak kecil dan remaja. Fadlul menghidupkan berbagai kegiatan keagamaan melalui remaja masjid.
Di sela-sela menjadi takmir, dia terus berkonsultasi kepada kakaknya, bagaimana cara menembus tentara. Fadlul mengaku sangat berkeinginan menjadi prajurit komando alias masuk Kopassus.
Editor : Muri Setiawan