BANGKA BARAT, lintasbabel.id - Warga Kampung Tanjung Laut, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat (Babar) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) berharap pemerintah daerah setempat segera melakukan perbaikan talud untuk mencegah banjir rob.
Pasalnya, saat curah hujan tinggi atau air laut sedang pasang, kawasan permukiman warga Kampung Tanjung Laut acapkali dilanda banjir rob.
Terakhir kali banjir rob terjadi di Kampung Tanjung Laut pada kamis (16/6/2022) lalu, dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa dan merendam sebanyak 50 rumah yang dihuni oleh sekitar 200 jiwa.
"Warga resah kalau air pasang besar. Kami bimbang untuk tidur takut air laut tetiba besar dan kami harus mengangkat barang-barang ketempat lebih tinggi sehingga tidak terendam. Kami harapkan pemerintah untuk meninjau dan ada tindakan untuk memperbaiki talud penahan air laut ini. Sedangkan saat ini talud atau dam penahan air laut pasang sudah rusak," ujar salah satu warga, Aina, Rabu (22/6/2022).
Selain memperbaiki talud, ia juga meminta kepada pemerintah untuk menanam bakau atau mangrove guna memencahkan gelombang supaya tidak sampai ke permukiman.
"Dam ini dibangun sejak tahun 2005 lalu, ada perbaiki dipasang gorong-gorong dan ada peninggian talud kurang lebih 50 cm itu pun sudah dilakukan delapan tahun kebelakang," ucapnya.
Hal senada disampaikan oleh Johan, dirinya berharap ada campur tangan dari pemerintah daerah untuk segera memberikan solusi permasalahan banjir rob di tempat tinggalnya.
"Iya kalau angin barat daya itu pasang air laut kan, sudah banjir rata-rata selutut. Paling tinggi 5 tahun lalu, biar ga tinggi tapi cukup susah lah. Harapan ada talud itulah diperbaiki, biar tidur tenang lah," kata Johan.
Sementara, Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming mengatakan, untuk langkah yang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) ambil saat ini akan melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten berkoordinasi dengan BPBD provinsi untuk membuat talud sementara.
Pembuatan beton penahan air laut sementara itu dilakukan, kata Bong Ming Ming untuk memencahkan gelombang air laut, agar tidak masuk ke permukiman warga di pesisir pantai tersebut.
"Kami lakukan perbaikan talud yang rusak. Nanti melalui BPBD kabupaten dan BPBD provinsi akan berkoordinasi untuk pembuatan bangunan itu. Supaya air tidak menghantar tanggul yang rusak," ungkap Bong Ming Ming.
Selain itu, beberapa langkah yang akan ambil pemerintah diantaranya akan menggelar kerjasama dengan pemerintah provinsi dengan pihak perusahaan BUMN untuk melakukan penambangan berkelanjutan di daerah tersebut.
"Kami akan melakukan penambangan di sana sekaligus melakukan reklamasi sehingga penambangan dilakukan sekaligus melakukan penimbunan. Rencananya seperti itu. Dan wacana berikut bagaimana kita akan merelokasikan masyarakat di sana untuk mendapatkan tempat kawasan terpadu," ungkapnya.
Kawasan terpadu itu, seperti kawasan perumahan supaya mereka punya wilayah perumahan yang lebih sehat dan humanis. Lanjutnya mereka punya kepastian hukum kepemilikan surat tanah itu langah kedepannya yang diambil.
Editor : Muri Setiawan