BOJONEGORO, lintasbabel.id - Anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro ditemukan tewas tergantung, Sabtu (16/4/2022). Keluarga dan kolega sang legislator itu pun tak menyangka jika korban nekat mengakhiri hidupnya secara tragis.
Motif korban mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, hingga saat ini masih menjadi teka-teki.
Berikut 5 fakta Anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro tewas bunuh diri, seperti dilansir dari iNews:
1. Ditemukan Meninggal saat Makan Sahur
R, anggota DPRD Fraksi Partai Golkar Bojonegoro diperkirakan mengakhiri hidupnya sebelum makan sahur. Hal ini sesuai keterangan dari Kapolsek Gayam AKP Bambang Trenggani berdasarkan keterangan awal dari keluarga korban.
"Perkiraan sekitar pukul 02.30 WIB sebelum sahur. Istri korban ingin membangunkan untuk makan sahur kok tidak ada di rumah," kata Bambang.
2. Tewas Menggantung di Pohon Kluwih Dekat Rumah
Saat dicari seorang keponakannya ternyata korban telah ditemukan tewas gantung diri di sebuah pohon kluwih berjarak 300 meter dari rumahnya. Pohon nangka ini persis berada di tepian Sungai Bengawan Solo.
Aksi bunuh diri itu diketahui pihak keluarga dan kerabat korban saat menjelang subuh setelah dilakukan pencarian.
"Ditemukan salah satu keponakan dalam kondisi gantung di pohon nangka," kata Bambang kembali.
Warga dan kepolisian yang menerima informasi tersebut langsung melakukan evakuasi jasad R dari atas pohon nangka.
"Kami setelah dapat laporan langsung amankan TKP pasang garis polisi, untuk evakuasi korban," katanya.
3. Sempat Mengeluh Sakit sebelum Meninggal
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bojonegoro Mitro'atin mengaku sebelum R mengakhiri hidupnya bunuh diri, R sering bercerita bahwa kondisinya sering sakit-sakitan.
Bahkan beberapa kali R sempat memeriksakan kondisinya ke dokter, tapi tak diketahui sakitnya apa. Cerita itu ia sampaikan kepada Mitro'atin beberapa kali.
"Ya almarhum ini memang pernah cerita kalau kondisinya sering alami sakit. Tapi sudah diperiksakan ke dokter tapi tidak ditemukan sakitnya," ujar Mitro'atin kepada awak media.
Di sisi lain Kapolsek Gayam AKP Bambang Trenggani mengungkapkan, dari keterangan sejumlah keluarga korban, R sempat mengalami kecelakaan dari sepeda motor.
"Yang terparah satu tahun lalu. Dan terkadang sering mengeluh sakit," ujarnya.
4. Sempat Dibawa ke Kiai
Ketua DPD Partai Golkar Mitro'atin menyatakan, selain medis, upaya R untuk berobat juga dilakukan dengan nonmedis. Caranya dengan mendatangi ke kiai untuk meminta nasehat dan diobati demi kesembuhan sakit yang dikeluhkan.
Namun apakah itu terkait adanya tindakan semacam guna - guna atau santet, mantan Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro ini tak berani menjelaskan lebih lanjut.
"Sering pula minta nasehat Pak Kiai namun juga belum ada hasil terkait sakitnya. Kami berharap dan berdoa Pak R diampuni dosanya dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT," katanya.
Hingga kini sakit yang dialami R masih menjadi sebuah tanda tanya.
5. Ada Gelagat Aneh sebelum Meninggal
Sejumlah warga sekitar menyebut, sebelum R ditemukan gantung diri, kerap kali menunjukkan gejala aneh. Beberapa kali R berjalan-jalan ke area lokasi gantung dirinya, entah untuk apa.
"Dari rumah sekitar pukul 09.00 pagi. Jika ditanya oleh tetangga, jawabnya hanya jalan-jalan dan cari sarang burung," kata Kapolsek Gayam AKP Bambang Trenggani.
Namun Bambang belum berani menjelaskan detail dan memilih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut.
"Masih kita gali informasi dari pihak keluarga dan warga yang mungkin tahu penyebab korban nekat gantung diri," tuturnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait