SERANG, lintasbabel.id - Brigadir Iis Mulyani dari korps Polda Banten, menjadi bagian dari pasukan perdamaian dunia di bawah organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Polwan cantik yang bertugas di Ditreskrimsus ini, memiliki kemampuan yang luar biasa, sehingga dipercaya menjadi pasukan untuk perdamaian PBB.
Dia bergabung dalam Kontingen Satuan Tugas Garuda Bhayangkara Formed Police Unit (FPU) 2 Minusca yang ditugaskan di Bangui, Afrika Tengah.
"Ini merupakan mimpi saya dari dulu. Ketika ada seleksi untuk menjadi anggota PBB, saya langsung mendaftarkan diri. Alhamdulillah atas doa dan dukungan dari suami serta keluarga saya bisa lulus," ucap Iis, melalui pesan yang dikirim ke Anggota Humas Polda Banten, Rabu (1/9/2021).
Iis tampil menawan membawa senjata api, saat bergabung dalam Kontingen Satuan Tugas Garuda Bhayangkara Formed Police Unit (FPU) 2 Minusca.
Sebagai istri dan ibu dari tiga anak, tidak menghalangi Iis bertugas menjadi polisi. Walaupun sudah berkeluarga, semangat Iis tidak pernah luntur dalam memberikan yang terbaik bagi negara maupun perdamaian dunia.
Saat ini dirinya sudah hampir satu tahun berdinas di luar negeri. Sejumlah tantangan pun sudah dia lalui sejak mulai bertugas 5 September 2020 lalu.
"Selama menjalankan tugas di sini, sangat banyak tantangan yang saya hadapi. Apalagi ini kan merupakan daerah konflik. Kita harus siap dengan situasi-situasi yang tidak terduga saat menjalankan tugas di luar camp," ujarnya.
Dalam menjalankan misi, polwan dan polisi laki-laki tidak dibedakan dalam melaksanakan tugas. Setiap personel harus benar-benar profesional saat melakukan tugas.
"Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, semua punya tugas yang sama. Walaupun dalam situasi hati yang sedang melow dan rindu keluarga, kita tetap harus melaksanakan tugas," katanya.
Dia juga mengakui, selama tugas di Afrika Tengah hal yang paling berat dan harus dua tahan saat rindu dengan keluarga. Biasanya selama dinas di Polda Banten, ketika pulang dinas Iis langsung ketemu sama suami dan anak.
Namun sekarang, jarak mereka sangat jauh sehingga menjadi tantangan baginya.
"Saya harus bisa menahan rasa kangen ini, sehingga saya dapat menjalankan tugas dengan baik. Untuk itu, ketika waktu libur saya menyempatkan diri untuk menghubungi suami dan anak-anak. Alhamdulillah dengan adanya kecanggihan teknologi dapat mengurangi rindu saya," katanya.
Di Afrika Tengah, Iis bertugas sebagai Pasukan Taktis pada Pleton Bravo. Dalam satu peleton terbagi menjadi tiga regu. Satu regu berjumlah 10 personel gabungan dari polwan dan polisi laki-laki. Tugasnya sudah diatur bergantian untuk melaksanakan tugas patroli di titik yang sudah ditentukan oleh pihak JTFB Commander.
"Saya sangat bangga bisa mendapatkan tugas misi kemanusiaan di sini. Ini merupakan pengalaman hidup saya yang tidak bisa saya lupakan," katanya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait