PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Dagri Rosa (55 tahun) salah satu driver korban PHK jelang Idul Fitri mengaku kecewa dan diperlakukan kurang manusiawi. Baik pihak PT. Timah selaku end user maupun PT. TDP sebagai vendor outsourching sama sekali tidak menepati janji.
Disampaikan Dagri Rosa, dirinya sama sekali tidak mengira akan diberhentikan secara mendadak tanpa ada kesalahan fatal yang diperbuat.
"Saya di telpon oleh pihak TDP jam 9 malem selesai sholat tarawih pertama. Mengatakan bahwa mulai besok saya di putus kontrak secara sepihak. Tanpa diberitahu sebulan sebelum habis kontrak. Seakan-akan terlalu dipaksakan." ucap Dagri Rosa mengawali kisah pilunya.
Pool kendaraan dinas PT. Timah (Peraero) Tbk.
Menurut Dagri, dirinya sempat mempertanyakan batasan usia pensiun mengingat umurnya sudah mendekati masa pensiun normal, yaitu 56 tahun. Namun saat itu, dirinya mendapat penjelasan bahwa selama belum genap 56 tahun, masih bisa diperpanjang kontrak dan juga ada dispensasi jika masih dibutuhkan user.
"Perjanjian awal kemarin sebelum teken kontrak sampai umur 56 tahun dan bisa berlanjut sampai user masih membutuhkan. Kenyataan hanya janji belaka. Tanpa rasa ada tanggung jawab." kata Dagri.
Ditambahkan Dagri, dirinya secara pribadi bisa menerima jika pola penyampaiannya tidak seperti yang terjadi. Minimal ada pemberitahuan sebulan sebelumnya dan adanya pemenuhan hak-hak seperti pembayaran THR (Tunjangan Hari Raya), faktor resiko, dan pesangon yang layak.
"Memberhentikan orang kayak tidak manusiawi. Dan dari pihak pool berjanji, berusaha untuk mengeluarkan hak THR kami. Kenyataan juga hanya janji kosong lagi" keluh Dagri Rosa.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait
