JAKARTA, Actadiurma.id - Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Sugito menyerahkan miniatur kapal tradisional Bangka Belitung kepada Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta, Kamis (10/4/2025) di Museum Bahari Jakarta Utara.
"Hari ini saya menyerahkan miniatur perahu yang menjadi ciri khas Kep. Babel. Ini juga mengingatkan kita semua agar tidak melupakan sejarah bahwa nenek moyang kita orang pelaut itu memang benar adanya. Mudah-mudahan dengan adanya kerja sama ini semakin mampu untuk mengembangkan dua daerah ini," ucapnya.
"Miniatur ini merupakan sebuah simbol kecil namun bermakna besar. Karena kapal tradisional bukan hanya alat transportasi atau sarana mencari nafkah bagi masyarakat pesisir, tapi adalah warisan budaya identitas lokal, serta bukti nyata dari kebijaksanaan dan kearifan masyarakat bahari dalam menjalani hidup berdampingan dengan alam," lanjut Pj. Gubernur Sugito.
Melalui momen ini, dirinya ingin berkontribusi dalam penguatan promosi wisata bahari berbasis masyarakat dan kearifan lokal. menurutnya, Bangka Belitung bukan hanya memiliki pantau yang indah dan pulau eksotis, tetapi juga menyimpan sejarah panjang kebudayaan laut, dari seni pembuatan perahu, ritual nelayan, kuliner khas pesisir, hingga sistem adat dalam pengelolaan laut secara lestari.
"Kami percaya bahwa pariwisata bahari yang baik bukan hanya menjual pemandangan, tetapi juga mengangkat cerita dan nilai di baliknya. Salah satu caranya adalah dengan mengabadikan artefak-artefak lokal seperti miniatur kapal tradisional ini di Museum Kebaharian yang menjadi etalase kekayaan laut Indonesia," jelasnya.
Pj. Gubernur Sugito berharap, dengan hadirnya miniatur di Museum Kebaharian Jakarta, masyarakat luas dapat lebih mengenal kearifan bahari Bangka Belitung.
"Semoga hal ini juga menjadi pemantik semangat bagi generasi muda untuk mencintai menjaga, dan mengembangkan warisan budaya leluhur dalam bingkai ekonomi kreatif dan pariwisata berkelanjutan," harapnya.
Dengan kekayaan laut dan kekuatan budaya lokal, Ia menginginkan agar penguatan promosi wisata bahari di Babel berpijak pada kearifan lokal dan peran aktif masyarakat. Hal ini agar wisatawan yang datang juga bisa memahami budaya lokal, ikut merasakan pengalaman hidup masyarakat pesisir, serta turut mendukung perekonomian lokal.
"Melalui pendekatan ekonomi maritim yang inklusif, dimana masyarakat lokal menjadi pelaku utama, maka ketahanan ekonomi dan ketahanan pangan lokal juga turut menguat. Masyarakat yang sejahtera secara ekonomi akan lebih mampu mengelola sumber daya laut dengan bijak, menjaga keberlanjutan ekosistem, dan tidak semata-mata bergantung pada eksploitasi hasil laut," tuturnya.
Pj. Gubernur Sugito juga mengatakan bahwa kegiatan hari ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat branding pariwisata Babel sebagai destinasi bahari yang unik, berbudaya, dan memberdayakan masyarakat lokal.
"Mari kita berkolaborasi dalam mengembangkan pariwisata bahari Bangka Belitung sebagai motor penggerak pembangunan daerah yang berkelanjutan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memperkuat jati diri, menjaga lingkungan, dan mengangkat martabat masyarakat pesisir kita," pungkasnya.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait