Ketua PB Tanggapi Komentar Masyarakat Terkait Acara Pembukaan Porprov VI Bangka Belitung

Rizki Ramadhani
Salah satu penampilan tari kolosal saat pembukaan Porprov VI Babel. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Rizki Ramadhani.

BANGKA BARAT, Lintasbabel.iNews.id - Viral di media sosial terkait cerita kurang mengenakan terkait dengan acara pembukaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI Bangka Belitung (Babel) yang berlangsung di Stadion Sejiran Setason, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, pada Selasa (22/8/2023) lalu. 

Tersiar kabar bahwa pekerja seni yang tampil di acara tersebut tidak dilayani dengan baik, latihan yang berpindah dan berbagai masalah lainnya. 

Sutradara Tari Kolosal acara pembukaan Porprov VI Babel, Joko HP mengatakan sebenarnya proses latihan tari kolosal tidak ada permasalahan awalnya. Semua lancar dan berjalan hampir 2 bulan di lapangan atletik Pemkab Babar. 

"Karena ada kegiatan Paskibraka kami harus geser tempat pindah ke Gelora. Sempat bertanya ke wabup ingin pakai stadion dijawab beliau boleh, lapangan itu dibuat untuk dipijak. Tapi karena jumlah penarinya banyak dan lokasinya jauh kita putuskan latihan di Gelora," ujar Joko HP, Kamis (24/8/2023). 

Namun pada saat menjalani latihan di Lapangan Gelora Mentok, pihaknya sempat diminta pindah lagi karena di sana akan digunakan sebagai venue cabor tinju. Akhirnya, latihan kembali pindah ke komplek Peltim Mentok dan semuanya difasilitasi Dinas Pariwisata. 

"Snack, makan termasuk transportasi ngangkut alat dibantu semua oleh dinas pariwisata. Nah yang jadi kendala waktu kami mau latihan di stadion kita kan perlu adaptasi dengan tempatnya sebenarnya tempat kami untuk menari tapi diusir disuruh pulang," tuturnya. 

"Kita bawa orang bolak-balik ke sana akhirnya disuruh pulang orang yang punya lapangan. Alasannya masih perawatan sedang dikerjakan. Jadi pas lagi latihan air tiba-tiba hidup kita kena siram. Memang sebelum kita lating latihan bola dulu di situ," ucapnya. 

Untuk prosesi tata rias yang dilakukan di SMK N 1 Mentok, tak jauh dari kawasan Stadion, Ketua Sanggar Kampuseni Mentok itu menambahkan semuanya difasilitasi dinas pendidikan. Setelah selesai make up, sore itu pihaknya hendak berangkat ke stadion. 

"Ternyata oleh penjaga kita tak dikasih masuk, seharusnya sudah tahu ini talent kasih waktu dan tempat masuk sebentar untuk bus, penari turun bisnya keluar. Jadi terpaksa kita jalan kaki tak pakai sandal kerikil. Kostum binturong itu juga seharusnya surprise tapi sudah dilihat orang duluan," katanya. 

"Terkait ada pernyataan yang viral di medsos itu, itu pernyataan pribadi dia, bukan atas nama kami dari sanggar kampuseni. Karena dari kita walapun bagaimana insiden itu tetap mengapresiasi Pemda yang telah melibatkan seluruh seniman Babar. Kalau dalam acara ini menggunakan koreografer atau seniman lain mungkin kami akan kecewa tapi ini kami dipercaya untuk menggarap ini kami sangat berterima kasih," katanya. 

Sementara, Ketua PB Porprov VI Babel Bong Ming Ming memberikan respons atas cerita yang mungkin tidak enak didengar itu. Pertama berkenan dengan fasilitas untuk latihan. Kata dia, kondisi stadion sebelum pembukaan sudah digunakan untuk pertandingan beberapa cabor. 

"Seperti atletik dan sepak bola di mana sudah berjalan sebelumnya, jadi untuk sinkronkan waktu antara jadwal latihan penari dan pertandingan agar pas itu tidak mudah. Makanya kalau bisa ade tempat lain dipindahkan ke tempat lain, dulu," ujar Bong Ming Ming. 

Berlanjut pada saat hari terakhir, penari akan melakukan gladi kotor, kata dia, sebenarnya sudah disampaikan bahwa kondisi lapangan baru saja digunakan oleh kegiatan lain. Pihak pengelola tentunya harus melakukan perawatan terhadap rumput stadion. 

"Petunjuk dari Dinas PU saat itu, besok baru bisa dipakai lagi. Jadi ada hal-hal teknis yang harus dipahami juga berkenaan tanggung jawab Dinas PU terhadap lapangan. Kemudian dari sisi pengamanan, ada yang mengatakan kok masyarakat hanya nonton dari luar pagar," tuturnya. 

"Ada kekhawatiran seandainya masyarakat dibiarkan masuk tentang kondisi lapangan. Di sana ada karpet, ada yang merokok dan terjadi insiden, yang rugi bukan hanya masyarakat yang menonton saja. Tapi seluruh masyarakat Babar, karena bangunan ini dari anggaran APBD," katanya. 

Terlebih, kata Bong Ming Ming, tribun penonton baru ada satu dan kalau pun sudah lengkap kemungkinan malam itu bisa memfasilitasi masyarakat masuk. Selanjutnya tamu VIP. Tamu VIP yang boleh masuk ke kawasan stadion sesuai daftar dan memiliki kartu VIP

"SOP ini sudah dibuat demi kelancaran acaranya. Kenapa kawan-kawan semua sudah dikumpulkan ke sport hall mulai jam 5 karena keterbatasan armada pengangkut kita dan antisipasi terjadi kemacetan. Dan untuk dapat fasilitas makan minum, ternyata ada perbedaan pandangan," katanya. 

"Maka ada yang tidak dapat makanan. Kemudian jarak sport hall ke stadion itu sekitar 100-150 meter, malam, kalau baru saat acara jam 7 kita drop, defile, penari, pelaku seni dan lainnya tidak bisa dilakukan. Kenapa setelah itu mereka tidak bisa diantar, karena kondisi kawasan sudah padat," katanya.

Oleh karena itu, mewakili PB Porprov VI Babel Bong Ming Ming menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang menimpa masing-masing defile, pelaku seni dan penari pada acara malam itu. Sehingga harus berjalan di atas tanah merah berbatu sejauh 100-150 meter. 

 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network