Kembangkan Agribisnis Hortikultura, Kemenko Perekonomian dan Pemda Babar Jalin Kemitraan Closed Loop

Rizki Ramadhani
Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming saat kegiatan kemitraan closed loop bersama Kemenko Perekonomian RI. Foto: Istimewa.

BANGKA BARAT, Lintasbabel.iNews.id - Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Pemerintah Kabupaten Bangka Barat (Babar) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) program Kemitraan Closed Loop agribisnis hortikultura di wilayah Kabupaten Bangka Barat. 


Program kemitraan closed loop bersama Kemenko Perekonomian RI. Foto: Istimewa.
 

Penandatanganan MoU ini berlangsung di Bansal Pasca Panen dan Pengolahan Komoditas Hortikultura KUB Cakra Milenial Desa Kayuarang, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat (Babar), pada Selasa (18/7/2023). 

MoU ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perusahaan agribisnis, asosiasi petani, asosiasi hotel dan restoran, dan lembaga keuangan. Dalam perjanjian tersebut, para stakeholder sepakat untuk saling mendukung dalam hal penyediaan modal, transfer teknologi, pelatihan, dan pemasaran produk. 

Wakil Bupati Babar, Bong Ming Ming mengatakan program closed loop ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama antara pemerintah daerah dan para stakeholder terkait dalam upaya pengembangan agribisnis hortikultura secara berkelanjutan. 

Selain itu, Bong Ming Ming berharap melalui penerapan program closed loop ini dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani, dan melindungi lingkungan. 

"Mereka hari ini menciptakan pasar,karena yang penting itu pasar yang luas dan harga jualnya jelas. Sehingga para petani ini akan mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik dari hasil pertaniannya," ujar Bong Ming Ming. 

"Kedepan kita ingin program serupa bakal dapat dikembangkan di berbagai desa lainnya di Bangka Barat. Kami sangat mendukung program ini, saya minta Pak Azmal (Kepala Dinas Pertanian dan Pangan) untuk terus mendampingi," tuturnya. 

Sementara, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Yuli Sri Wilanti mengatakan kegiatan ini merupakan kolaborasi multistakeholders yang terlibat dalam kemitraan dan proses bisnis dalam membangun ekosistem agribisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir. 

"Nanti, melalui kolaborasi kan ada pendampingan untuk para petani karena itu sangat penting. Contohnya ada penyuluh yang melakukan pendampingan dari sisi pupuk, bibit, serta perlindungan tanaman. Terus pendampingan dari sisi perbankan untuk peningkatan skala usaha petani, yang jika nanti berkembang membutuhkan modal," kata Yuli Sri Wilanti. 

Riki (25), Salah satu petani setempat sangat mendukung program closed loop yang dijalankan oleh Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Sebab, selama ini mereka kendala dalam sisi penjualan hasil pertanian. 

"Kalau selama ini kita hanya jual hasil ke tengkulak. Contoh cabe besar hanya Rp 32 ribu per kilogram. Ya, intinya kita sangat mendukung program ini, karena tadi disinggung masalah pasar, kita dukung jika nantinya pasarnya meluas," ujar Riki.

 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network