JAKARTA, lintasbabel.id - Contoh teks anekdot banyak dicari para siswa sebagai bahan belajar atau referensi mereka. Teks anekdot sendiri adalah teks yang berisi tentang cerita singkat, menarik, lucu, mengesankan, dan umumnya menceritakan orang penting atau terkenal berdasarkan hal yang terjadi.
Ringkasnya, teks anekdot adalah cerita lucu yang didasari oleh kejadian nyata. Teks anekdot berfungsi sebagai sindiran yang disajikan dalam bentuk cerita lelucon atau humor.
Sindiran dalam teks anekdot bisa berkaitan tentang sesuatu yang ada pada kehidupan atau kebiasaan sehari-hari.
Teks anekdot setidaknya mempunyai 6 ciri-ciri seperti dibawah ini:
- Secara umum mengangkat figur manusia atau karakter hewan yang dibuat bisa bicara
- Kalau dibaca biasanya lucu atau kocak
- Seringnya ditujukan untuk menyindir
- Banyak ditujukan pada orang-orang penting atau layanan publik
- Mendekati perumpamaan tentang dongeng
- Terkait dengan dunia nyata, walau perumpaan yang dipakai di anekdot sedikit fiksi
Berikut ini contoh teks anekdot beserta strukturnya.
Contoh Teks Anekdot
Sebelum membahas tentang contoh teks anekdot, kamu harus memahami struktur teks ini terlebih dahulu. Mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, teks anekdot terdiri atas lima bagian, yakni:
Abstrak
Bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks.
Orientasi
Merupakan bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detail di bagian ini.
Krisis
Bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan.
Reaksi
Bagian tentang cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis tadi.
Coda
Bagian akhir cerita. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.
Selanjutnya, simak contoh teks anekdot berikut ini agar bisa lebih memahami.
Contoh teks anekdot singkat
1. Baju Termahal
Dian: Tom, kamu tahu di negara kita sudah terdapat banyak politisi-politisi yang kaya raya?
Tomi : Kalau itu aku juga sudah tahu!
Dian : Dengan kekayaan yang dimilikinya, mereka semua sanggup untuk membeli baju termahal di Indonesia, lho.
Tomi : Lho, maksud kamu apa ya?
Dian : Ya, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.
Tomi : Kok malah kaos tahanan KPK sih? Aku nggak paham.
Dian : Coba aja deh kamu pikir Tom, seorang politisi terlebih dahulu harus mengambil uang negara minimal Rp1 miliar baru mereka semua bisa menggunakan kaos tersebut.
Tomi : Ohh, aku baru paham kalau maksudmu seperti itu.
2. Jawaban Benar
Dudung dipanggil Bu Guru Yani saat jam istirahat sekolah.
“Dudung, ibu tidak melihat jawaban kamu di esai. Hanya ada tulisan benar,” kata Bu Yani sambil menunjukkan kertas ulangan Dudung.
“Oh, kan perintahnya begitu, Bu. Disana bilangnya harus mengisi setiap jawaban dengan ‘Benar’. Jadi, saya tulis jawaban benar di esai. Dudung pintar kan, Bu?”
3. Penjual Roti
Penjual roti sedang menjajakan dagangannya saat pagi hari.
“Pak, mau beli rotinya!,” teriak anak TK lengkap dengan seragamnya.
“Mau yang mana, coklat atau keju?,” tanya si penjual.
Anak kecil itu berdiri termenung cukup lama.
“Nggak jadi, deh. Tadi katanya jual roti, kenapa jadi coklat sama keju?.”
4. Telepon
Pada suatu hari, seorang laki-laki datang ke rumah sakit dengan kedua telinganya yang terkena luka bakar.
Dokter : “Loh, kenapa telinga anda pak?”
Pasien : “Begini dok, tadi saya sedang menyetrika baju, nah pada saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telepon saya berdering. Karena reflek, pada saat itu setrika yang saya pegang saya tempelkan ke telinga kiri saya dok.”
Dokter : “Oh jadi begitu pak, saya paham keluhan anda, terus kalau telinga bapak yang kanan kenapa ?”
Pasien : “Nah itu dia dok, si bego itu nelpon lagi.”
5. Penjahat Berkualitas
Badrun dan Pratama menonton televisi di pos ronda. Saat itu, mereka melihat kasus pencurian sebuah handphone yang dipenjara 5 tahun.
“Para koruptor di negeri ini cuma dipenjara 1 tahun dan masih bisa jalan-jalan,“ ucap Badrun kebingungan.
“Pemerintah lebih mementingkan sebuah handphone. Jadi hukumannya lebih lama dari koruptor.”
Jawaban Pratama membuat Badrun mengangguk paham.
Nah, itulah contoh teks anekdot yang bisa menjadi referensi kamu untuk belajar. Semoga bermanfaat!
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait