Oleh sebab itu, dirinya sudah menyiapkan strategi melalui program-program inovatif, adaptif dan terukur untuk dijalankan. Dalam hal ini, dirinya juga menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk mengoptimalisasikan dampak program CSR.
“Forum TJSLBU harus menjadi wadah solusi, data dan ide. Jadi, apabila ada perusahaan yang kesulitan dalam membuat program yang tepat sasaran maka kami akan bantu memberikan data yang dibutuhkan oleh pemangku kepentingan untuk membuat program yang inovatif khususnya terkait sosial dan lingkungan. Lewat komitmen dan kolaborasi ini kita pasti bisa menghadapi tantangan tersebut,” ujarnya.
Selain dengan pemerintah pusat, kolaborasi lewat koordinasi juga diterapkan kepada 34 Forum TJSLBU Daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sejauh ini komunikasi rutin akan dilakukan untuk mengoptimalisasi efektifitas program Forum TJSLBU yang dilakukan secara serentak.
Beberapa objektif dari program-program yang nantinya akan dijalankan, menurut Mahir menitikberatkan pada fungsi Forum TJSLBU, memberikan pemahaman CSR sesuai panduan global, kolaborasi seluruh pemangku kepentingan serta mendukung program pembangunan pemerintah. Melalui serangkaian program-program tersebut, Mahir berharap kepemimpinannya akan membawa dampak positif pada permasalahan sosial serta pembangunan berkelanjutan.
“Semoga ke depannya saya mampu menjadikan TJSLBU atau biasa lebih dikenal forum CSR ini lebih memberikan manfaat dan nilai tambah. Berdampak, berkolaborasi dengan banyak pihak agar semakin inklusif sebagai mitra pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan. Menjadikan forum CSR sebagai wadah solusi yang meringankan permasalahan sosial, turut aktif dalam penanganan climate change dan berkontribusi pada sustainable development,” ujarnya.
Editor : Muri Setiawan